Burangrang.com | Jakarta,- Sebanyak 14 desa yang terbagi di enam kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) antara 20-200 sentimeter sejak Selasa (13/7).
Adapun rincian desa yang terdampak meliputi Desa Nanga Yen, Desa Tepuai dan Desa Sejahtera Mandiri di Kecamatan Hulu Gurung, Desa Landau Badai dan Desa Landau Rantau di Kecamatan Silat Hulu, Desa Nang Betung, Desa Landau Bunus, Desa Nanga Jemah dan Desa Riam Mengelai di Kecamatan Boyan Tanjung.
Kemudian Desa Jajang di Kecamatan Pengkadan, Desa Riam Piang dan Desa Semangut di Kecamatan Bunut Hulu dan Desa Suka Maju serta Desa Tangai Jaya di Kecamatan Mentebah.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu per hari ini, Kamis (15/7) pukul 09.00 WIB, ada sebanyak 2.828 jiwa yang terdampak banjir. Saat ini tim lapangan masih terus melakukan proses pendataan.
Dari pendataan sementara, banjir juga menyebabkan kerugian materil berupa 588 rumah terendam dan sedikitnya ada 10 rumah yang mengalami rusak berat. Selain itu BPBD Kabupaten Kapuas Hulu juga mencatat ada 33 fasilitas umum yang terdampak banjir dan dua unit jembatan rusak berat.
Menurut perkembangan laporan di lapangan saat ini, sebagian wilayah terdampak banjir tersebut merupakan area yang tidak terjangkau jaringan telekomunikasi selular, sehingga hal itu menjadi suatu kendala di lapangan.
Hingga berita ini diturunkan, banjir sudah berangsur surut di beberapa titik. Sementara itu, berdasarkan kajian risiko banjir yang dipantau melalui inaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi.
Dalam hal ini, inaRisk juga menyebutkan ada sebanyak 25 kecamatan yang berpotensi terpapar dengan luas wilayah mencapai 80.282 hektar. Di sisi lain, berdasarkan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), banjir menjadi bencana yang mendominasi Kabupaten Kapuas Hulu.
Menurut catatan yang dirangkum pada tahun lalu, banjir di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu bahkan terjadi sebanyak delapan kali kejadian selama 2020. Dari keseluruhan kejadian tersebut, tercatat ada sebanyak 20.055 rumah terendam banjir dan 138.357 jiwa yang terdampak.
Melihat dari catatan tersebut, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berharap kepada seluruh unsur yang ada di wilayah tersebut agar dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu dalam rangka mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat.
Di samping itu, BNPB juga mengimbau agar pemerintah daerah maupun masyarakat dapat memantau perkembangan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan melihat wilayah kajian risiko bencana melalui inaRisk BNPB.
Sumber: BNPB
Pewarta: And