Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Artikel · 30 Sep 2021 12:41 WIB ·

Dua Faktor Bahaya Dalam Mendaki Gunung


Faktor - Faktor Kecelakaan saat Mendaki Gunung. Foto: Djukardi 'Bongkeng' Adriana Perbesar

Faktor - Faktor Kecelakaan saat Mendaki Gunung. Foto: Djukardi 'Bongkeng' Adriana

Burangrang.com | Bandung – Mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan hobby yang kian hari kian marak dan banyak digemari. Namun sejalan dengan maraknya kegiatan mendaki gunung ini, semakin marak juga terjadinya kecelakaan terhadap para pendaki. Mendaki gunung bukanlah persoalan mudah, sebagaimana kegiatan di alam terbuka lainnya, mendaki gunung itu mengandung dan mengundang bahaya dengan resiko yang cukup tinggi bahkan terkadang sampai merenggut keselamatan jiwa.

Faktor – Faktor Kecelakaan saat Mendaki Gunung. Foto: Djukardi ‘Bongkeng’ Adriana

Untuk mendaki gunung sebetulnya memerlukan pengetahuan dan keterampilan tertentu, dan juga membutuhkan kebugaran fisik serta mental yang tinggi. Dengan itu bagi yang akan memulai menyenangi berkegiatan mendaki gunung, sebaiknya membekali diri terlebih dahulu dengan mengenal wawasan tentang teknik  hidup di alam terbuka, agar jangan sampai berkegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman ini berakibat merugikan diri sendiri.

Hampir rata-rata para pendaki pemula menganggap mendaki gunung itu sebagai rekreasi biasa apa lagi untuk gunung-gunung populer dan cenderung mudah didaki, akibatnya mereka lalai dengan kesiapan fisik maupun perlengkapan yang harus  dibawanya. Dalam berkegiatan mendaki gunung ada hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu mengenai prosedur keselamatan (safety procedure).

Ada dua faktor bahaya yg mengancam keselamatan jiwa pada saat kita beraktivitas yang perlu kita perhatikan, yaitu:

  1. Bahaya Subjek (Subjective Danger) bahaya yang sifatnya ‘intern’ yang timbul dari diri pribadi pelaku kegiatan itu sendiri. Contoh; karena lalai, lupa, menganggap remeh dsb.
  2. Bahaya Objek (Objective Danger) bahaya yang sifatnya ‘ekstern’ yaitu bahaya yg mengancam keselamatan jiwa yang datang dari luar kendali manusia, yaitu yang datang dari objek atau alam itu, khususnya faktor cuaca. Contoh; angin/badai, hujan, kabut, petir, suhu udara dsb.

Ketika kita mulai berpikir untuk berkegiatan mendaki gunung, yang perlu dipersiapkan dari diri kita adalah kesiapan Fisik, mental dan  pengetahuan. Persiapkan peralatan yang memiliki fungsi dasar dalam pendakian, bawa makanan dan air yang cukup selama estimasi waktu yang diperlukan, jagalah Alam bukan malah merusaknya atau mengotorinya.  Salam Lestari

Penulis: Djukardi ‘Bongkeng’ Adriana

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 333 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka

29 Mei 2024 - 15:26 WIB

Penggiat Alam Terbuka

Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007

28 Mei 2024 - 18:19 WIB

Pramuka Peduli

Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka?

27 Mei 2024 - 11:29 WIB

Pramuka Peduli

Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam

24 Mei 2024 - 11:51 WIB

Pendidikan Dasar Penggiat Alam

Dukungan Cash Sponsor dan Kredibilitas Pelaku Ekspedisi

8 September 2022 - 14:19 WIB

Ekspedisi

Gunung Pendakian Yang Berada di Wilayah Taman Nasional

7 September 2022 - 17:23 WIB

Taman Nasional
Trending di Artikel