Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Kabar · 30 Agu 2021 15:52 WIB ·

Berkunjung ke Pusat Suaka Satwa Elang Jawa di TNGHS


Foto: Taufik Hidayat ( Jembatan Gantung yang ada di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa di Loji Gunung Salak ) Perbesar

Foto: Taufik Hidayat ( Jembatan Gantung yang ada di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa di Loji Gunung Salak )

Burangrang.com | Bogor,- Suasana sepi dan sunyi menyambut Buranger’s  saat menyambangi Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak ( TNGHS),  tepatnya di Resort PTNW Gunung Salak I, yang berada di kampung Loji, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor,  Provinsi Jawa Barat.

Sebuah patung Elang Jawa yang sedang mengepakan sayapnya tepat berada di atas Gedung Resort PTNW Gunung Salak I, beberapa staf resort datang menyambut Buranger’s, kita langsung berjalan sedikit keatas untuk sampai di Visitor Center, kita menyebrangi lembahan dengan melewati jembatan gantung yang lumayan panjang dan aman sekali, setelah melewati jembatan gantung kita keatas baru beberapa langkah kita langsungsung disambut oleh sebuah patung elang jawa  yang sangat gagah  sedang mengepakan sayapnya, patung ini tepat berada di taman depan gedung visitor center, sangat nyaman sekali taman ini.

Foto: Taufik Hidayat (Resort PTNW Gunung Salak I, Taman Nasioanl Gunung Halimun Salak )

Suasana sepi dan sejuk yang menyelimuti saat itu terpecahkan dengan beberapa suara lengkingan elang jawa yang ada di pusat suaka satwa elang jawa, loji gunung salak, seolah menyambut kedatangan buranger’s, sesampainya di arean visitor center ini explore media disambut oleh Kepala Taman Nasional Halimun Salak Pak Ahmad Munawir dengan beberapa staf  dan keeper ( perawat elang jawa ).

Setelah berbincang – bincang seputar Taman Nasional Gunung Halimun Salak dengan Pak Munawir kita lanjut berkeliling di antar oleh Deden sang keeper senior di pusat suaka elang jawa loji ini, Deden mengajak kita ke kandang latih terbang, dimana didalamnya terdapat kurang lebih 3 sampai 5 ekor elang, elang – elang ini memang sedang berlatih untuk terbiasa terbang, Deden sang keeper elang ini menjelaskan ada beberapa penilaian untuk seekor elang dapat dirilis ke habitatnya alam bebas salah satunya dengan melihat dari terbang elang tersebut , dan perlu waktu yang cukup lama juga untuk setiap elang supaya bisa dirilis ke habitatnya.

Foto: Taufik Hidayat ( Berbincang dengan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak Bapak Ahmad Munawir, S.Hut., M.Si )

Suara – suara lengkingan elang ini seakan tahu kedatangan kita sehingga seperti suara dalam penyambutan. Setelah dari kandang latih ini kita menuju ke kandang display, dikandang ini terdapat beberapa elang didalamnya, dan tidak hanya elang jawa saja yang di rehabilitasi  suaka elang jawa di loji ini, terdapat beberapa jenis elang yakni : Elang Ular Bido, Elang Brontok, Elang Hitam, Elang Alap-alap Jambul dan masih ada yang lainnya.

Di kandang latih dan dikandang display ini kita dapat melihat jelas prilaku elang dan suara elang yang melengking, ditambah lagi saat elang ini dikasih mangsa oleh keeper berupa tikus putih, elang langsung menukik dan menerkam mangsanya oleh cakar kakinya sangat kuat.

Foto: Taufik Hidayat ( Kandang Latih Terbang untuk Elang yang di Rehabilitasi di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa loji sebelum dilepas liarkan ke alam liar)

Taman Nasional Gunung Halimun  Salak, Resort PTNW Gunung Salak I, untuk pengelolaan saat ini sudah melengkapi berbagai sarana prasarana penunjang seperti :  jembatan gantung, mushola, toilet, ditambah lagi untuk sarana prasarana rehabilitasi elang jawa sudah dilengkapi dengan, visitor center, klinik hewan, wisma karyawan, wisma tamu,  dan studio yang dilengkapi dengan layar yang di koneksikan ke cctv di kandang rehabilitasi.

Untuk elang – elang yang di rehabilitasi yang didapat dari ksda ataupun masyarakat yang menyerahkan secara suka rela, 90 persennya bisa di rilis atau dilepas kembali ke habitatnya karena proses rehailitasi di pusat suaka elang jawa ini banyak tahapanya, mulai dari pemeriksaan kesehatnnya, sampai dengan belajar terbang kembali, untuk waktunya setiap elang yang direhabilitasi di loji ini bermacam – macam ada yang cepat, ada yang memakan waktu cukup lama juga. Proses rehabilitasi ini semua dikerjakan oleh para volunteer  yang biasa disebut keeper, para keeper ini rata – rata mereka berasal dari masyarakat setempat dan sebelum menjadi volunteer atau keeper  seperti kang Deden dahulunya merupakan pemburu elang, yang memahami selek beluk elang jawa ini, dia pada waktu umur 12 tahun sudah mulai diajak sama orang tuanya untuk berburu elang ke hutan, dan dijualnya ke masyarakat yang berminat harga jualnya pun hanya 15 ribu rupiah ungkap deden ketika ditemui di kandang display.

Foto: Taufik Hidayat ( Elang yang ada dikandang display sebagai sarana edukasi satwa elang )

Tapi saat ini para keeper yang berasal dari pemburu elang ini sudah hijrah dari kegiatan pemburuan elang ini kini mereka menjadi keeper atau perawat elang elang yang di rehabilitasi di pusat suaka satwa elang jawa, mereka sudah mengetahui bahwa elang adalah hewan yang dilindungi dan apabila sengaja memburu atau memperjualbelikan secara illegal akan dikenakan hukuman dan denda, sehingga mereka mencari informasi dan benar – benar mempelajari mengenai elang ini, sehingga mereka bisa bekerja di pusat suaka satwa elang jawa di loji ini.

Untuk kandang elang di pusat suaka elang jawa ada beberapa kandang seperti kandang  karantina, kandang rehabiltasi, kandang latih terbang, kandang display dan kandang islolasi. Dan yang dapat kita lihat dari dekat hanya kandan display aja, karena kandang yang lain hanya dapat dimasuki oleh petugas atau keeper aja, tapi untuk penelitian dan sejiniskan pasti diperbolehkan.

Untuk elang elang yang ada di pusat suaka satwa elang jawa loji ini tidak semuanya bisa dilepas liarkan dihabitatnya, karena ada beberapa elang yang memang tidak bisa dilepas liarkan lagi seperti umurnya sudah tua, atau ada cacat seperti bekas terkena tembakan, elang elang yang tidak bisa dilepas liarkan ini, tetap dirawat dan ditaruh dikandang display sebagai alat untuk edukasi para pengunjung.

Foto: Taufik Hidayat ( salah satu camping Ground yang ada di lokasi Pusat Suaka Elang Jawa di Loji)

Di lokasi wisata alam loji ini terdapat beberapa spot foto yang sangat menarik seperti jembatan gantung, patung elang jawa, rangkaian hutan pinus, air terjun cibadak dan masih banyak lagi, untuk camping groundnyapun sangatlah nyaman dan aman untuk keluarga.

Oh ya burangers untuk bisa melihat prilaku elang dan berfoto di spot foto yang ada di pusat suaka satwa elang jawa ini kalian harus bersabar yah, karena saat ini lokasi tempat wisata dan camping groundnya masih tutup dikarenakan masih situasi pandemic dan adanya peraturan pemerintah mengenai pembatasan aktifitas atau ppkm darurat dan ppkm level 4.

Pewarta : And

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 830 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

2 Januari 2024 - 16:26 WIB

Liputa Pendakian Gunung

Sepatu 20 Ribu Ungguli Sepatu Gunung Seharga Ratusan Ribu

23 Juni 2022 - 13:33 WIB

Sepatu Gunung Murah Kuat

26 Fakta-fakta Menarik Pendakian Gunung Leuser

7 Juni 2022 - 17:01 WIB

Gunung Leuser

18 Rekomendasi Trekking Organizer Pendakian Gunung Rinjani Terbaik

2 Juni 2022 - 14:57 WIB

Operator Trip, Trekking Organizer

Sail Tidore 2022 Akan Dimeriahkan Puluhan Penerjun TNI AL

24 Mei 2022 - 10:00 WIB

Sail Tidore 2022

Menyoroti Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

20 Mei 2022 - 19:26 WIB

Trending di Kabar