Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Kabar · 5 Nov 2021 13:01 WIB ·

Desa Wisata Bonjeruk Harus Memaksimalkan Potensi Dari Kedatangan Wisatawan


Salah satu bangunan tua bergaya arsitektur Eropa yang berada di Desa Wisata Bonjeruk. Ini tentunya menjadi pemandangan menarik bagi wisatawan karena kontras dengan suasana pedesaan. Foto: Kemenparekraf Perbesar

Salah satu bangunan tua bergaya arsitektur Eropa yang berada di Desa Wisata Bonjeruk. Ini tentunya menjadi pemandangan menarik bagi wisatawan karena kontras dengan suasana pedesaan. Foto: Kemenparekraf

Burangrang.com | Lombok – Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan pihaknya akan menyiapkan pelatihan dan pendampingan serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, agar dapat memaksimalkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif. Khususnya agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan.

Menparekraf Sandiaga Uno, saat melakukan visitasi ke Desa Wisata Bonjeruk dalam rangkaian 50 Besar ADWI 2021, Rabu (3/11/2021), mengatakan, masyarakat Desa Wisata Bonjeruk harus dapat memaksimalkan potensi guna menangkap peluang dari kedatangan wisatawan ke Nusa Tenggara Barat. Salah satunya melalui penyelenggaraan event-event besar seperti World Superbike dan juga MotoGP di tahun depan.

“Kita akan lihat ada MotoGP, dan tahun ini ada World Superbike, orang (wisatawan) pasti membutuhkan pelayanan terbaik,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Salah satunya, ujar Sandiaga, bagaimana kedepannya masyarakat dapat mengelola homestay. Standardisasi pelayanan serta fasilitas harus dapat ditingkatkan agar dapat memberikan pengalaman bagi wisatawan yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Standarnya harus kita tingkatkan, kita adakan pelatihan agar masyarakat semakin banyak yang berpartisipasi di program homestay. Karena ini yang akan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Sandiaga.

Potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata Bonjeruk memang tinggi. Tak ayal desa wisata ini dinobatkan sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Desa Wisata Bonjeruk terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hanya butuh berkendara sekitar 30 menit dari Bandar Udara Internasional Lombok.

Menparekraf saat melakukan kunjungan ke Desa Wisata Bonjeruk dalam rangkaian 50 Besar ADWI 2021. Foto: Kemenparekraf

Salah satu kekuatan utama Desa Wisata Bonjeruk adalah cerita sejarahnya. Di masa kolonial, Bonjeruk pernah menjadi pusat pemerintah Kedistrikan Hindia Belanda. Tak heran pengunjung akan berkesempatan melihat banyak bangunan-bangunan tua bergaya arsitektur Eropa, yang tentunya menjadi pemandangan menarik bagi wisatawan karena kontras dengan suasana pedesaan.

Salah satu bangunan tersebut yakni gapura berwarna krem bertuliskan ‘Bondjeroek den 10 mei’ dengan angka tahun 1933. Bangunan ini didirikan pada 1933, sebagai gerbang masuk menuju komplek perumahan dengan desain art deco peninggalan Belanda. Rumah ini diketahui dari sejarahnya merupakan lokasi pusat pemerintahan tingkat Distrik Jonggat yang dipimpin oleh putra setempat, Lalu Serinata. Dia lah yang kemudian menjadi Bupati Lombok Tengah pertama.

Wiryadi, Ketua Harian Pokdarwis Wirajaya Putrajaya Jonggat, mengatakan, dalam pengembangan wisata sejarah, pihaknya akan memaksimalkan keberadaan bangunan bersejarah ini.

“Saat ini kami sedang tata, ke depan kami akan bangun museum sehingga bisa melihat lebih jauh tentang sejarah yang ada,” kata Wiryadi.

Selain wisata sejarah, Desa Wisata Bonjeruk juga punya potensi wisata agro berkat alamnya yang subur. Bonjeruk menawarkan pengalaman agrowisata yang beragam. Mulai dari kegiatan pertanian, perkebunan buah, persawahan, dan perdagangan hasil bumi yang juga bisa disaksikan langsung di Bonjeruk. Wisatawan juga bisa mencicipi langsung buah-buahan segar yang dipetik seketika dari kebun desa.

Tak cuma itu, wisatawan pun bisa bersepeda di antara hamparan perkebunan dan sawah yang bertumpuk-tumpuk menjadi daya tarik utama di Bonjeruk. Permainan tradisional seperti gangsing dan enggrang juga kerap dimainkan warga. Serta Membaca Lontar yang merupakan tradisi membacakan sebuah kisah hikayat menggunakan Bahasa Sasak.

Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga Uno juga berkesempatan mengunjungi Pasar Bambu. Yakni pusat kuliner yang diadakan setiap hari dan menjajakan kuliner khas mulai dari yang ringan hingga makanan dengan porsi berat. Desa Wisata ini juga memiliki berbagai produk ekonomi kreatif seperti kuliner, kriya, juga fesyen.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, ADWI 2021 merupakan salah satu program utama yang dijalankan Kemenparekraf. Program ini diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing, Berkelanjutan, dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Karenanya pendampingan akan terus dilakukan di seluruh desa wisata tanah air.

“Kita ingin tingkatkan desa-desa wisata dari desa wisata rintisan menjadi berkembang, maju, juga mandiri. Kami juga akan melibatkan berbagai universitas untuk melakukan pengkajian, karena setiap desa wisata juga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda,” kata Sandiaga Pada siaran pers di halaman website Kemenparekraf.

Menparekraf saat melakukan kunjungan ke Desa Wisata Bonjeruk dalam rangkaian 50 Besar ADWI 2021. Foto: Kemenparekraf

Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, menyampaikan apresiasinya atas ditetapkannya Desa Wisata Bonjeruk sebagai satu dari 50 besar desa wisata terbaik di ajang ADWI 2021.

“Pak Menteri memberikan satu harapan terbaik dan motivasi diri kita semua untuk mengembangkan desa wisata di Kabupaten Lombok Tengah. Semoga limpahan dari kegiatan MotoGP dan Superbike, wisatawan akan datang ke desa wisata di Lombok Tengah,” kata Lalu.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Staff Khusus Menparekraf Bidang Akuntabilitas, Pengawasan dan Reformasi Birokrasi, Irjen Pol. Krisnandi; Anggota Komisi X DPR RI, M. Syamsul Luthfi; Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkifliemansyah; serta Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua.

Pewarta: Feb
Editor: And

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 53 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

2 Januari 2024 - 16:26 WIB

Liputa Pendakian Gunung

Sepatu 20 Ribu Ungguli Sepatu Gunung Seharga Ratusan Ribu

23 Juni 2022 - 13:33 WIB

Sepatu Gunung Murah Kuat

26 Fakta-fakta Menarik Pendakian Gunung Leuser

7 Juni 2022 - 17:01 WIB

Gunung Leuser

18 Rekomendasi Trekking Organizer Pendakian Gunung Rinjani Terbaik

2 Juni 2022 - 14:57 WIB

Operator Trip, Trekking Organizer

Sail Tidore 2022 Akan Dimeriahkan Puluhan Penerjun TNI AL

24 Mei 2022 - 10:00 WIB

Sail Tidore 2022

Menyoroti Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

20 Mei 2022 - 19:26 WIB

Trending di Kabar