Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Kabar · 4 Nov 2021 12:46 WIB ·

Desa Wisata Sesaot Usung Konsep Pariwisata Berbasis Masyarakat


Desa Wisata Sesaot, NTB memiliki potensi wisata alam yang mampu menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Foto: Kemenparekraf Perbesar

Desa Wisata Sesaot, NTB memiliki potensi wisata alam yang mampu menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Foto: Kemenparekraf

Burangrang.com | Lombok Barat – Desa wisata Sesaot  masuk dalam 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang mengusung konsep pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism).

Menparekraf Sandiaga Uno saat visitasi 50 desa wisata terbaik ADWI 2021 di Desa Sesaot Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu (3/11/2021) mengatakan desa wisata berbasis komunitas atau community based tourism sejenis ini bisa menjadi jawaban atas tantangan wisata berkelanjutan. Apalagi jika kapasitas sumber daya manusia dan ekonomi masyarakat lokal di sekitar desa wisata yang terlibat di dalamnya juga ikut ditingkatkan.

Menparekraf mengunjungi Desa Wisata Sesaot, NTB, yang mengusung konsep pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism). Foto: Kemenparekraf

“Masyarakat Desa Wisata Sesaot yang sadar wisata, kreatif, dan inovatif akan menjadi ujung tombak dari pengembangan desa wisata yang sesuai dengan konsep community based tourism,” katanya pada siaran pers yang ada dihalaman website Kemenparekraf.

Desa Wisata Sesaot berjarak 40,5 kilometer dari Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid atau sekitar 1 jam 15 menit perjalanan. Desa Sesaot merupakan bagian dari jalur geowisata. Berkaitan erat dengan pembuatan jalur pendakian Sasak Kuno menuju Gunung Rinjani. Desa ini tersusun oleh batuan gunung api dari komplek gunung api purba Punikan, dan komplek gunung api Rinjani yang kaya akan potensi alam, salah satunya Wisata Pusat Rekreasi Masyarakat (Purekmas).

Desa Wisata Sesaot, NTB memiliki potensi wisata alam yang mampu menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Foto: Kemenparekraf

Desa Wisata Purekmas Sesaot sudah mengantongi sertifikat CHSE, karena telah memenuhi standar protokol kesehatan yang berbasis Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE). Selain Wisata Alam Pusat Rekreasi Masyarakat, Desa Wisata Sesaot juga memiliki potensi wisata yang lain seperti Taman Miring, Camping Ground Vetong Hill, dan Bukit Khesari. Jauh di dalam kawasan hutan Sesaot terdapat sejumlah air terjun diantaranya Air Terjun Tibu Sendalem, Air Terjun Tembiras, dan Air Terjun Tibu Goa.

Untuk atraksi seni dan budaya, desa ini mengandalkan kearifan lokal yang masih terjaga seperti Gendang Beleq dan Pembayun. Pembayun sendiri menjadi salah satu adat budaya masyarakat Lombok, tradisi turun-temurun ini biasa dilangsungkan saat acara serah terima lamaran dalam pernikahan. Pembayun berasal kata dari “peman ing ayun” artinya pemimpin dimuka.

Kemudian untuk kuliner, terdapat sate bulayak yang menjadi salah satu makanan khas Sasak di Pulau Lombok yang begitu spesial bagi pecinta kuliner.

Kuliner dan sektor kriya juga menjadi keunggulan Desa Wisata Sesaot, NTB yang harus dieksplor oleh wisatawan. Foto: Kemenparekraf

Menparekraf Sandiaga Uno pun menjajal membuat sate berbahan daging atau jeroan sapi itu yang dilumuri dengan bumbu khas Lombok. Sebenarnya sate bulayak tak jauh beda dengan sate lain pada umumnya. Namun yang menjadikan sate bulayak berbeda dengan sate lainnya karena kekhasan bumbunya yang menggoda dan mengeluarkan bau sedap yang mengundang selera makan yang tinggi.

Dari sektor kriya, Desa Wisata Sesaot memiliki produk anyaman rotan yang dibuat oleh masyarakat setempat menjadi alat-alat pelengkap rumah tangga seperti keranjang, tas kecil, tatakan gelas, tempat tissue. Serta produk anyaman tali seperti tali gantung untuk pot bunga, tas-tas kecil, dan gelang-gelang dari rajutan.

Saat visitasi tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, Anggota Komisi X DPR RI M.Syamsul Luthfi, dan Direktur Tata Kelola Destinas Indra Ni Tua.

Pewarta: Nish
Editor: And

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 258 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

2 Januari 2024 - 16:26 WIB

Liputa Pendakian Gunung

Sepatu 20 Ribu Ungguli Sepatu Gunung Seharga Ratusan Ribu

23 Juni 2022 - 13:33 WIB

Sepatu Gunung Murah Kuat

26 Fakta-fakta Menarik Pendakian Gunung Leuser

7 Juni 2022 - 17:01 WIB

Gunung Leuser

18 Rekomendasi Trekking Organizer Pendakian Gunung Rinjani Terbaik

2 Juni 2022 - 14:57 WIB

Operator Trip, Trekking Organizer

Sail Tidore 2022 Akan Dimeriahkan Puluhan Penerjun TNI AL

24 Mei 2022 - 10:00 WIB

Sail Tidore 2022

Menyoroti Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

20 Mei 2022 - 19:26 WIB

Trending di Kabar