Burangrang.com | Jakarta,- Taman Nasional dan Konservasi Alam di Indonesia merupakan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Justru karena keberagamannya maka harus dikelola dan dirawat dengan baik. Bagi pemangku kepentingan, seperti Kementerian LHK, Penggiat Alam dan Institusi Pendidikan, juga Masyarakat sekitar Taman Nasional dan Konservasi Alam kelestariannya harus dijaga agar keseimbangan ekosistem tetap bagus baik secara kuantitas maupun kualitasnya.
Pada kesempatan podcast meeting dengan Chief in Editor Burangrang.com, Djali Achmad bersama Dirjen KSDAE, Ir. Wiratno M.Sc mengatakan kebutuhan adanya kelestarian alam sangat krusial sekali. Misalnya, terkait kebersihan dan kelayakan air dari hulu ke hilir untuk di konsumsi oleh masyarakat menjadi prioritas bagi perikehidupan sehari – hari. Agar terjaga dari pencemaran dan penyalahgunaan sumber air tentunya dibutuhkan kerjasama dari semua pihak.

Foto: Explore Media
“Forum Mountaineering Indonesia (FMI) merupakan salah satu komponen masyarakat yang kita libatkan dalam pelestarian Taman Nasional dan Konservasi Alam. Juga Mapala UI dan Wanadri merupakan mitra komunitas yang sangat penting bagi Kementerian LHK untuk turut berperanserta dalam pengelolaan. Tentunya mereka mendapatkan kompensasi yang bersifat pelestarian alam dengan memberikan ijin untuk pendampingan pendakian dengan tujuan edukasi atau pariwisata,” ujar Dirjen KSDAE, Ir. Wiratno M,Sc.
Pada pengelolaannya banyak ditemui juga oknum – oknum yang melakukan penyalahgunaan potensi Taman Nasional dan Konservasi Alam. Berbagai faktor menjadi penyebabnya, diantaranya adalah memang perambah hutan dan penambang liar itu miskin dan membutuhkannya untuk mata pencaharian. Tetapi ada juga perambah hutan yang dengan sengaja mengeksploitasi dan mencari keuntungan dari pembabatan hutan yang dilakukan dan apabila hal ini terjadi tentunya ada penindakan terhadap oknum tersebut.
“Ya memang dibeberapa tempat terjadi, adapun faktor yang menyebabkan adalah karena kemiskinan dan membutuhkannya untuk mata pencaharian. Perambahan hutan dan penambangan liar biasanya memang dilakukan oleh masyarakat sekitar, dan dengan adanya kerja sama dengan beragam pihak, Taman Nasional dan Konservasi Alam dapat memberikan edukasi tentang pelestarian alam serta didampingi langsung oleh komunitas – komunitas yang ada. Sehingga keseimbangan dan kelestarian alam dapat terjaga serta ekosistem dapat dirawat dengan bagus dan baik,” ujar Ir. Wiratno M.Sc.

Foto: Exploremedia
Dirjen KSDAE, Ir. Wiratno M.Sc, menyampaikan harapannya agar pada bulan kemerdekaan Indonesia ke 76 tahun generasi sekarang menjaga kelestarian alam demi generasi berikutnya. Diharapkan pada ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke 100 tahun nantinya keberadaan Taman Nasional dan Konservasi Alam di Indonesia masih dapat dirasakan manfaatnya dan terjaga kelestarian di generasi saat itu.
“Semoga Indonesia mampu mewarnai dunia dengan kelestarian alamnya dan satwa langka liar dapat terjaga dengan baik. Dan semoga Indonesia mampu menjadi pelopor dalam pelestarian alam dan lingkungan yang dipandang dunia. Serta Taman Nasional dan Konservasi Alam ini dapat dikelola dan dipelajari dengan bagus hingga masa depan,”pungkasnya.
Pewarta : Parlin
Editor : DJ
Ulasan lebih lengkap dapat disimak di tautan berikut :