Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Artikel · 27 Sep 2021 14:14 WIB ·

Mengatasi Dingin di Gunung


Aktifitas mendaki gunung memiliki resiko yang cukup tinggi hingga kekematian, salah satunya apabila pendaki terkena Hipotermia. Foto: Djukardi 'Bongkeng' Adriana Perbesar

Aktifitas mendaki gunung memiliki resiko yang cukup tinggi hingga kekematian, salah satunya apabila pendaki terkena Hipotermia. Foto: Djukardi 'Bongkeng' Adriana

Burangrang.com | Bandung – Aktifitas mendaki gunung memiliki resiko yang cukup tinggi hingga kekematian, salah satunya apabila pendaki terkena Hipotermia. (Hipotermia; merupakan kondisi saat temperatur tubuh menurun drastis di bawah suhu normal yang dibutuhkan oleh metabolisme dan fungsi tubuh, yaitu di bawah 35 derajat celcius).

Penyebab umum Hipotermia adalah paparan suhu dingin dalam waktu yang lama tanpa perlindungan yang cukup, misal: akibat berada terlalu lama ditempat dingin mengenakan pakaian basah untuk waktu yang cukup lama, tidak memakai pakaian yang tepat untuk berkegiatan mendaki gunung, kelelahan, dehidrasi, asupan makanan yang buruk dan adanya kondisi cuaca extreme yang menghantarkan dingin ke tubuh.

Aktifitas mendaki gunung memiliki resiko yang cukup tinggi hingga kekematian, salah satunya apabila pendaki terkena Hipotermia. Foto: Ilustrasi

Untuk mengatasi masalah cuaca dingin di gunung dalam upaya mencegah Hipotermia, a.l.: Lakukan Aklimatisasi. Aklimatisasi adalah upaya penyesuaian atau adaptasi terhadap lingkungan medan baru di mana kita berada. Suhu udara di gunung akan membuat tubuh drop jika tidak melakukan penyesuaian.

Pakailah pakaian yang tepat saat berada ditempat dingin. Jika pakaian yang dipakai basah terkena hujan atau keringat, maka segeralah ganti dengan baju kering atau pakaian hangat lainnya khususnya pada saat istirahat.

Pastikan Ketersediaan Makanan. Konsumsi makanan berkalori dan cairan yang cukup. Mendaki gunung termasuk kegiatan aktifitas berat, untuk menunjang kegiatan aktifitas berat saat mendaki gunung sangat disarankan memakan makanan yang berkalori tinggi, karena kalori merupakan zat yang sangat bermanfaat bagi kebugaran tubuh.

Aktifitas mendaki gunung memiliki resiko yang cukup tinggi hingga kekematian, salah satunya apabila pendaki terkena Hipotermia. Foto: Ilustrasi

Minumlah minuman yang hangat. Minuman yang hangat bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi peredaran darah di tubuh. Sirkulasi darah yang lancar dan sistem saraf yang sehat akan membantu suhu tubuh menyesuaikan dengan suhu sekitar.

Istirahatlah yang cukup. Ketika sedang melakukan pendakian menuju puncak atau saat perjalanan turun beristirahat diperjalanan, usahakan saat beristirahat jangan sampai tertidur. Karena kalau tertidur ketika sadar dan terbangun biasanya akan merasakan dingin yang luar biasa, bahkan biasanya sampai mengakibatkan hilangnya kesadaran dan juga bahkan mengakibatkan kematian. ( study kasus ; tragedi G. Bawakaraeng. Sulsel 2021 ).

Selamat Bertualang.

Penulis : Djukardi ‘Bongkeng’ Adriana

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 310 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka

29 Mei 2024 - 15:26 WIB

Penggiat Alam Terbuka

Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007

28 Mei 2024 - 18:19 WIB

Pramuka Peduli

Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka?

27 Mei 2024 - 11:29 WIB

Pramuka Peduli

Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam

24 Mei 2024 - 11:51 WIB

Pendidikan Dasar Penggiat Alam

Dukungan Cash Sponsor dan Kredibilitas Pelaku Ekspedisi

8 September 2022 - 14:19 WIB

Ekspedisi

Gunung Pendakian Yang Berada di Wilayah Taman Nasional

7 September 2022 - 17:23 WIB

Taman Nasional
Trending di Artikel