Burangrang.com| Merauke,- Berawal dengan datangnya laporan saudara Andi ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke pukul 09.50 wit pada petugas siaga harian. Andi adalah tetangga rumah dari salah satu ABK KM. Nur Amanah dimana korban atas nama Nuskin (L/40 thn) bekerja sehari-hari sebagai nahkoda kapal. Menurut penuturan Asrul (ABK KM. Nur Amanah.red) seperti diceritakan kembali oleh Andi, Nuskin malam tadi sekitar pukul 00.00 wit masih terlihat sedang bekerja di palka kapal. Hingga pagi tadi sekira pukul 08.00 wit rekan-rekannya mulai menyadari ketidakberadaan nahkoda di atas kapal.
Pencarian oleh rekan-rekan sesama ABK langsung dilakukan namun Nuskin tidak ditemukan diatas kapal, hanya handphone dan peralatan pribadinya saja yang berhasil ditemukan. Lokasi kejadian berada di koordinat 08˚28’20.23″S – 140˚21’07.37″T atau sejarak 8,5 km dari Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke. KM. Nur Amanah bertonase kotor 80 GT
“Sebenarnya kapal mau menuju ke distrik Waan, tapi karna cuaca buruk kapal kembali berlabuh di sekitar Pal Putih sambil tunggu cuaca membaik tadi malam” ujar Andi menjelaskan kembali awal mula kejadian. “Kemungkinan nahkoda jatuh ke sungai” tutup Andi.
Atas laporan tersebut, sebanyak 6 (enam) orang personil rescuer Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke diberangkatkan menuju ke lokasi kejadian mempergunakan Rigid Inflatable Boat 01. Unsur yang terlibat dari Salporlair Polres Merauke, Lantamal XI Merauke. Pencarian di hari pertama ini akan difokuskan di sekitar lokasi kejadian dengan luas area pencarian sekitar 1,4 km2 .
Data cuaca dari BMKG merinci kondisi di lapangan dengan kecepatan angin 15 – 40 km/jam arah timur sampai dengan selatan. Tinggi gelombang 0,5 – 1,5 m dengan kecepatan arus permukaan sungai 5 – 45 cm/detik. Cuaca secara umum adalah berawan.
Nuskin Nahkoda Kapal KM. Nur Amanah yang terjatuh berhasil selamat namun kondisinya sangat lemas setelah berjuang berjam-jam di laut. Ini diceritakan kepada personil Kantor Pencarian Dan Pertolongan yang menyambangi di rumahnya.
“waktu saya jatuh dari kapal tadi malam, susah berenang karna arus sangat kencang. Jadi saya ikut saja arus membawa saya sambil terapung-apung. Karna posisi air surut makanya saya terbawa keluar dari muara. Untungnya saya bisa meraih tiang lampu suar diluar muara sana”
ujar Nuskin menceritakan kembali yang dialaminya dini hari tadi. Pria paruh baya tersebut menambahkan bahwa ia bertahan berjam-jam sambil berpegangan di tiang lampu suar sampai air mulai pasang menjelang siang tadi. Kemudian ia kembali membiarkan dirinya hanyut mengikuti air pasang hingga terdampar di pantai Lampu Satu Merauke.
“Saya merangkak di lumpur-lumpur waktu hampir sampai di darat” tutupnya
Korban yang tiba di darat sekitar pukul 13.00 wit itu lantas kembali ke rumahnya dengan susah payah. Tim SAR gabungan yang pada saat bersamaan tengah melakukan pencarian atas korban, lantas bergegas kembali ke dermaga dan mengakhiri operasi pencarian setelah mendapat kepastan dari tim di darat bahwa benar korban tersebut adalah Nuskin yang sedang di cari.
Di tempat terpisah, Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan Supriyanto Ridwan, S.E kembali mengingatkan tentang keselamatan saat beraktifitas di atas kapal. “Selalu perhatikan faktor keselamatan saat berkegiatan di atas kapal dan selalu gunakan alat keselamatan baik itu pelampung ataupun alat apung lainnya” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa diduga telah terjatuh seorang ABK dari KM. Nur Amanah yang sedang berlabuh di muara Sungai Maro dini hari tadi. Setelah dilakukan pencarian di atas kapal oleh rekan sesama ABK dan tak ditemukan, maka kasus ini kemudian dilaporkan ke Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke.
Pewarta: And
Editor: Dj