Burangrang.com | Sembalun – Jalur Wisata Pendakian Gunung Rinjani merupakan destinasi yang telah lama dan menjadi Impian banyak orang untuk menjelajahinya, keindahan bentang alamnya mulai dari danau segara anak, puncak Rinjani, pelawangan serta kesejukan alamnya telah memberikan kepuasan bagi pengunjung serta kesejahteraan bagi masyarakat lingkar Rinjani.
Kejadian penelantaran tamu pendakian sebanyak 71 orang yang mendaki di Rinjani tgl 28-30 Des 2021, dengan Penyelenggara kegiatan Open Trip berinisial (ER) domisili Bogor yang saat ini sudah diblacklist.
Dalam pelaksanaannya Penyelenggara bekerja sama dengan TO (treking organizer) lokal yang resmi terdaftar di TNGR untuk jasa porter.
Kondisi semua peserta sehat dan aman, setelah 1 orang direscue oleh Tim EMHC (Edelweis Medical Help Center) karena kelaparan.
Sangat disayangkan bahwa 71 peserta Open Trip tidak menggunakan call center TNGR, pos Resort Sembalun serta Kantor polisi terdekat untuk melaporkan kejadian.
Pihak TNGR telah memanggil TO yang bersangkutan dan sedang melakukan klarifikasi serta pembuatan Berita Acara Pemeriksaan oleh Satgas Polhut Balai TNGR sebagai bagian dari prosedur dalam SOP Pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani.
Selanjutnya, TNGR bekerjasama dengan pihak Kepolisian dan pelaku wisata Rinjani (TO, pemerhati Rinjani, kelopok Pecinta Alam), telah mengamankan (ER) dan untuk proses selanjutnya ditangani oleh Polsek Sembalun Polres Lombok Timur.
Sejak tanggal 1 Januari 2022, jalur wisata pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani telah ditutup sampai Maret 2022 berdasarkan kondisi cuaca (prediksi BMKG), dan TNGR juga akan meneliti serta mengevaluasi kembali kelemahan SOP Pendakian yang ada di Taman Nasional Gunung Rinjani.
Mari menjadi pendaki yang cerdas dan bertangung jawab dengan selalu mempersiapkan rencana perjalanan wisata dengan lebih baik (perlengkapan pendakian, pemilihan jasa TO dan yang paling penting adalah ikuti update informasi dari medsos resmi. Sumber : Taman Nasional Gunung Rinjani
Pewarta : Cil
Editor : And