Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Kabar · 24 Okt 2021 09:23 WIB ·

Perkuatan Bangunan Berbasis Masyarakat Sebagai Upaya Mitigasi Jangka Panjang Pasca Gempa di Bali


Rumah roboh dampak dari gempa bumi dengan magnitudo (M)4,8 terjadi 8 km barat laut Karangasem, pada hari ini, Sabtu (16/10), pukul 03.18 WIB. Foto: BPBD Provinsi Bali Perbesar

Rumah roboh dampak dari gempa bumi dengan magnitudo (M)4,8 terjadi 8 km barat laut Karangasem, pada hari ini, Sabtu (16/10), pukul 03.18 WIB. Foto: BPBD Provinsi Bali

Burangrang.com | Bali – Ketika berbicara bahwa sebenarnya bukan gempa yang membunuh, melainkan bangunan yang tidak tahan gempa yang roboh saat gempa terjadi, maka perhatian terbesar untuk mitigasi harus diarahkan agar bangunan yang sudah ada bisa diperkuat agar tahan gempa.

Salah satu upaya mitigasi yang dapat dilakukan untuk hal tersebut menurut Prof. Fauzan yakni dengan melakukan perkuatan rumah masyarakat menggunakan Ferrocement Layer. Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan kawat anyam yang dilapisi semen mortar ke dinding rumah.

“Salah satu mitigasi yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan perkuatan rumah masyarakat menggunakan Ferrocement Layer dengan menambahkan kawat anyam yang dilapisi dengan semen mortar,” ujar Fauzan.

Fauzan menambahkan, metode ini mampu menambahkan kekuatan pada bangunan rumah tinggal hingga sepuluh kali lipat. Bangunan dengan menggunakan kawat anyam ini juga tergolong mudah dikerjakan dengan biaya terjangkau. “Dengan metode ini, bisa menambah kekuatan bangunan sepuluh kali lipat dari sebelumnya, tentu dengan menggunakan kawat anyam ini tergolong murah, simpel dan mudah dikerjakan,” jelas Fauzan.

Metode perkuatan bangunan menggunakan kawat anyam ini sudah diujicobakan di Laboratorium National Research Institute for Earth Science, Jepang dan memberikan hasil yang sangat menjanjikan untuk diimplementasikan berbasis masyarakat. Fauzan mengatakan bahwa keunggulan utama metode ini adalah bahan baku yang bisa dengan mudah diperoleh di seluruh daerah, biaya pengerjaan yang relatif murah (hanya 10% – 30% dari biaya dengan metode lain), dan sangat mudah dilakukan oleh siapapun.

Peninjauan lokasi terdampak gempabumi dengan magnitudo 4.8 yang memicu terjadinya longsoran (landslide) dan reruntuhan batu (rockfall) di wilayah Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Sabtu (16/10). Foto: Istimewa

Sebagai penutup, Abdul Muhari mengatakan metode Ferrocement Layer ini merupakan upaya mitigasi yang feasible dan reliable untuk dilakukan berbasis masyarakat. “Dengan mensosialisasikan berbagai opsi mitigasi gempa dan penguatan bangunan yang dapat dilakukan di tingkat masyarakat, kita berharap secara bertahap kerentanan bangunan bisa dikurangi sedikit demi sedikit,” tutup Abdul Muhari pada halaman website resmi BNPB.

Pewarta: Nish
Editor: And

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

2 Januari 2024 - 16:26 WIB

Liputa Pendakian Gunung

Sepatu 20 Ribu Ungguli Sepatu Gunung Seharga Ratusan Ribu

23 Juni 2022 - 13:33 WIB

Sepatu Gunung Murah Kuat

26 Fakta-fakta Menarik Pendakian Gunung Leuser

7 Juni 2022 - 17:01 WIB

Gunung Leuser

18 Rekomendasi Trekking Organizer Pendakian Gunung Rinjani Terbaik

2 Juni 2022 - 14:57 WIB

Operator Trip, Trekking Organizer

Sail Tidore 2022 Akan Dimeriahkan Puluhan Penerjun TNI AL

24 Mei 2022 - 10:00 WIB

Sail Tidore 2022

Menyoroti Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

20 Mei 2022 - 19:26 WIB

Trending di Kabar