Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Feature · 26 Okt 2021 15:16 WIB ·

Rumah Warga di Kabupaten Blora Rusak Diterjang Angin Kencang


Salah satu bangunan yang terdampak akibat angin puting beliung di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Foto: BPBD Kabupaten Blora  Perbesar

Salah satu bangunan yang terdampak akibat angin puting beliung di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Foto: BPBD Kabupaten Blora

Burangrang.com | Mojokerto – Angin kencang menerjang beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah pada Senin (25/10). Fenomena ini terjadi di wilayah Kabupaten Blora dan Kota Semarang. BPBD setempat menginformasikan insiden tersebut tidak menyebabkan korban jiwa, hanya satu warga luka ringan di Blora.

Peristiwa angin kencang di Kabupaten Blora terjadi bersamaan saat hujan dengan intensitas tinggi berlangsung pada pukul 14.30 WIB. Wilayah terdampak di Kecamatan Jepon, tepatnya Desa Seso dan Kelurahan Jepon. Data BPBD pada Senin malam (25/10) mencatat rumah rusak berat 1 unit, rusak sedang 1 dan rusak ringan 1. Selain kerusakan di sektor pemukiman, kejadian tersebut merobohkan 1 unit tower pemancar komunikasi serta merusakkan kantor milik BPBD setempat dengan kategori rusak ringan.

Salah satu bangunan yang terdampak akibat angin puting beliung di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Foto: BPBD Kabupaten Blora

Merespons situasi ini, BPBD telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa untuk pendataan lebih lanjut.

Sementara itu, kejadian serupa menerjang tiga kecamatan yang tersebar di Kota Semarang, Jawa Tengah. Angin kencang dirasakan warga di wilayah Kelurahan Ponganan (Kecamatan Gunungpati), Kalipuncur (Ngaliyan) dan Ngemplak Simongan (Semarang Barat).

Peristiwa yang terjadi senin petang (25/10), pukul 18.00 WIB, berdampak pada 4 unit rumah warga, sedangkan keluarga terdampak berjumlah 5 KK atau 16 jiwa. BPBD masih melakukan pendataan di lapangan terkait detail dampak paska angin kencang tersebut.

Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Dampak Fenomena Siklon

Intensitas kejadian angin kencang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, khususnya saat memasuki musim hujan. Peristiwa ini berdampak pada warga yang terluka maupun kerusakan bangunan maupun tumbangnya pepohonan dan infrastruktur. Menyikapi hal tersebut pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya angin kencang.

Pada Senin lalu (25/10), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan adanya dua bibit siklon tropis yang tumbuh di belahan bumi utara Indonesia. Kedua bibit tersebut yaitu siklon tropis 98W, yang tumbuh di Samudra Pasifik sebelah timur Filipina, dan 99W, yang tumbuh di Laut China Selatan.

Pantauan BMKG, dampak tidak langsung dari bibit siklon 98W yaitu gelombang laut dengan ketinggian 1,25- 2,5 meter yang dapat terjadi di Samudra Pasifik timur Filipina. Sedangkan dampak tidak langsung 99W yaitu kondisi cuaca di Indonesia.

Potensi kondisi cuaca yang dapat terjadi yaitu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, gelombang laut dengan ketinggian 1,25 – 2,5 meter serta 2,5 meter hingga 4,0 meter.

Wilayah yang dapat berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat berada di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

BMKG juga menginformasikan bahwa selain dampak tidak langsung dari kedua bibit siklon tersebut, cuaca di beberapa wilayah Indonesia juga dipengaruhi fenomena oleh gelombang Rossby dan gelombang Kelvin yang terpantau aktif di beberapa wilayah Indonesia, serta fenomena alam lain yang berdampak pada cuaca.

Beberapa wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat dan dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang pada 25 – 30 Oktober 2021, sebagai berikut.

Salah satu bangunan yang terdampak akibat angin puting beliung di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Foto: BPBD Kabupaten Blora

Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Masyarakat dapat memantau potensi risiko maupun bahaya cuaca ekstrem di aplikasi inaRISK serta prakiraan cuaca di situs BMKG. Selain waspada terhadap potensi bahaya angin kencang, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bahaya hidrometeorologi basah lain, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Pewarta: Nish
Editor: And

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

2 Januari 2024 - 16:26 WIB

Liputa Pendakian Gunung

Sepatu 20 Ribu Ungguli Sepatu Gunung Seharga Ratusan Ribu

23 Juni 2022 - 13:33 WIB

Sepatu Gunung Murah Kuat

26 Fakta-fakta Menarik Pendakian Gunung Leuser

7 Juni 2022 - 17:01 WIB

Gunung Leuser

18 Rekomendasi Trekking Organizer Pendakian Gunung Rinjani Terbaik

2 Juni 2022 - 14:57 WIB

Operator Trip, Trekking Organizer

Sail Tidore 2022 Akan Dimeriahkan Puluhan Penerjun TNI AL

24 Mei 2022 - 10:00 WIB

Sail Tidore 2022

Menyoroti Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

20 Mei 2022 - 19:26 WIB

Trending di Kabar