Burangrang.com | Jakarta – BNPB menyelenggarakan seminar membahas hasil kolaborasi riset kebencanaan dalam upaya pemulihan ekonomi Bali. Seminar yang berlangsung pada hari ini, Selasa (23/11) secara virtual mempresentasikan hasil riset terpilih sebagai bentuk kontribusi kajian akademik untuk pemulihan Bali.
Seminar ini bertujuan untuk menyampaikan hasil-hasil riset kebencanaan dari hasil kompetisi yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada tahun ini. Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. menyampaikan bahwa seminar ini diharapkan agar seluruh praktisi kebencanaan di Indonesia, mulai dari akademisi, peneliti, mahasiswa, pemerintah, asosiasi profesional, organisasi non-pemerintah dan masyarakat dapat saling bertukar informasi dan pengetahuan.
“Serta semangat untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan kolaborasi riset dalam membantu perumusan kebijakan pemerintah yang tepat sasaran dalam pengendalian dan pemulihan ekonomi Bali dari dampak pandemi Covid-19,” ujar Suharyanto secara virtual, Selasa (23/11).
Ia menambahkan bahwa dalam menyikapi kondisi pandemi saat ini membutuhkan perjuangan dan peran aktif seluruh elemen bangsa sebagai bentuk kolaborasi pentaheliks.
“Pola kolaborasi riset antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan perguruan tinggi merupakan kolaborasi yang sangat baik dimana capaiannya harus dapat terukur dengan menurunnya kasus, serta membaiknya kondisi perekonomian Provinsi Bali,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Dr. Raditya Jati, S.Si, M.Si. dalam laporan menyampaikan bahwa kolaborasi riset kebencanaan telah melibatkan 21 perguruan tinggi dan 49 peneliti yang telah melaksanakan penelitian selama 3 bulan dari Agustus sampai November 2021.
“Saya bangga dan sampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk para peneliti yang telah berhasil menyelesaikan risetnya dan menghasilkan banyak karya mulai dari jurnal internasional, buku, policy brief, publikasi, dan produk-produk inovatif lain,” ujar Raditya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng. dalam sambutan turut mendukung dalam kegiatan kolaborasi riset ini dan mendorong seluruh perguruan tinggi untuk membantu mengkaji permasalahan Covid-19 melalui program kampus merdeka.
“Melalui program ini, kami berharap dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan dengan melibatkan lebih banyak perguruan tinggi baik dosen juga mahasiswa di Indonesia”.
Wakil Gubernur Bali Dr. Ir. TJok Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si, (Cok Ace) turut menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pihak yang membantu penyelenggaraan kolaborasi riset ini. Ia menyampaikan, tanpa adanya kolaborasi dan dukungan semua pihak pentaheliks, penanganan Covid-19 di Provinsi Bali tidak akan bisa optimal. Cok Ace juga berharap melalui kolaborasi riset ini dapat dihasilkan pengetahuan dan solusi inovatif berbasis kearifan lokal untuk pemulihan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Seminar Riset Kebencanaan (Ideathon) ‘Bali Kembali’ merupakan inisiatif yang strategis untuk perumusan kebijakan pemulihan Bali dari dampak pandemi Covid-19 berbasis riset.
Kegiatan ini diselenggarakan atas inisiasi BNPB bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Pemerintah Provinsi Bali, Forum Perguruan Tinggi PRB, dan Program Siap Siaga Nasional. Dalam seminar yang dilakukan pada tanggal 23-24 November 2021 ini terdapat 49 penelitian yang terbagi dalam 5 tema yaitu ekonomi, sosial budaya, kesehatan, teknologi informasi, dan kebijakan publik.
BNPB berharap kolaborasi riset seperti ini dapat terus dilanjutkan dengan mengajak perguruan tinggi secara luas dengan topik atau pun isu kebencanaan yang relevan dan penting untuk dikaji.
Seminar secara virtual ini diikuti oleh 290 peserta dari perwakilan kementerian, lembaga, akademisi, dan praktisi kebencanaan di Indonesia.
Pewarta: Nish
Editor: And