Menu

Mode Gelap
Dukungan Cash Sponsor dan Kredibilitas Pelaku Ekspedisi Gunung Pendakian Yang Berada di Wilayah Taman Nasional Cara Sederhana Menjaga Kebugaran Fisik Sebelum Naik Gunung Mungkinkah Beda, Ekspedisi dan Petualangan? Sepatu 20 Ribu Ungguli Sepatu Gunung Seharga Ratusan Ribu

Feature · 6 Des 2021 15:39 WIB ·

Tangani Konflik Satwa di Agam BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim


 Tim BKSDA bersama Wali Nagari, Bhabinkamtibmas, Wali Jorong dan masyarakat setempat yang berada di lokasi kejadian telah melaksanakan prosedur penanganan konflik satwa liar. Foto : BKSDA Sumatera Barat Perbesar

Tim BKSDA bersama Wali Nagari, Bhabinkamtibmas, Wali Jorong dan masyarakat setempat yang berada di lokasi kejadian telah melaksanakan prosedur penanganan konflik satwa liar. Foto : BKSDA Sumatera Barat

Burangrang.com | Padang – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat turunkan tim dari resor Agam ke Nagari Salareh Aia Kecamatan Palembayan Agam, setelah mendapatkan laporan dari Wali Nagari setempat tentang adanya ternak sapi warga yang ditemukan mati dan terluka sebanyak dua ekor.

Tim diturunkan untuk melaksanakan verifikasi laporan dan identifikasi lapangan terkait laporan tersebut. Sebelumnya, pada hari Selasa (30/11/2021), Rano (38 tahun) pemilik ternak sapi menemukan peliharaannya yang terdiri dari anak dan induk dalam kondisi mati dan terluka akibat gigitan dan cakaran yang diduga berasal dari satwa harimau.

Tim BKSDA Sumatera Barat Melakukan pemeriksaan Pada bagian tubuh anak sapi yang ditemukan bekas gigitan taring dan cakaran sehingga mengakibatkan kematian. Foto: BKSDA Sumatera Barat

Tim BKSDA bersama Wali Nagari, Bhabinkamtibmas, Wali Jorong dan masyarakat setempat yang berada di lokasi kejadian telah melaksanakan prosedur penanganan konflik satwa liar, dimana dari hasil wawancara dengan saksi mata dan identifikasi lapangan disimpulkan satwa berjenis harimau sumatera. Kesimpulan diambil tim setelah mendapatkan tanda-tanda keberadaan satwa berupa jejak, cakaran dan hasil observasi luka pada ternak warga tersebut.

Pada bagian tubuh anak sapi ditemukan bekas gigitan taring dan cakaran sehingga mengakibatkan kematian, sedangkan pada tubuh induknya ditemukan luka cakaran dan telah mendapatkan penanganan dari tenaga medis hewan setempat.

BKSDA selanjutnya memasang kamera trap sebanyak dua unit dengan tujuan mendapatkan gambaran visual guna penanganan lebih lanjut dan akan melaksanakan patroli pemantauan untuk beberapa hari ke depannya.

Melalui Wali Nagari setempat, kepada warga diminta untuk berhati-hati dan waspada dalam beraktivitas terutama ketika berada di ladang atau kebun. Selain itu warga juga diminta untuk membawa dan mengkandangkan ternaknya dengan aman.

Pewarta: Feb
Editor: And

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Sepatu 20 Ribu Ungguli Sepatu Gunung Seharga Ratusan Ribu

23 Juni 2022 - 13:33 WIB

Sepatu Gunung Murah Kuat

26 Fakta-fakta Menarik Pendakian Gunung Leuser

7 Juni 2022 - 17:01 WIB

Gunung Leuser

18 Rekomendasi Trekking Organizer Pendakian Gunung Rinjani Terbaik

2 Juni 2022 - 14:57 WIB

Operator Trip, Trekking Organizer

Sail Tidore 2022 Akan Dimeriahkan Puluhan Penerjun TNI AL

24 Mei 2022 - 10:00 WIB

Sail Tidore 2022

Menyoroti Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

20 Mei 2022 - 19:26 WIB

Kepala BNPB Dorong Percepatan Perbaikan Rumah Terdampak Siklon Tropis Seroja NTT

13 Mei 2022 - 13:34 WIB

Trending di Kabar