Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Artikel · 4 Agu 2021 12:53 WIB ·

Trekking Tipis-tipis ke Gunung Nud Bersama Aparatur Desa Tegallega


Foto: Taufik Hidayat Perbesar

Foto: Taufik Hidayat

Burangrang.com | Bogor – Halo Sobat Burangers, kali ini kita akan trekking tipis tipis ke Gunung Nud yang terletak di Desa Tegallega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Trekking tips-tipis ke Gunung Nud ini kita akan ditemani oleh Aparatur Desa Tegallega, mulai dari Bendahara Desa, Kepala Perencanaan Pembangunan Desa Tegallega, Perwakilan Karang Taruna, Kepala Dusun, dan beberapa Ketua RT di Dusun Rahong Tengah. Trekking Ke Gunung Nud ini dimulai  dari rumah Kepala Dusun Rahong Tengah. Memulai trekking pada pagi hari pada pukul 08.00 WIB dengan membawa perbekalan seperti air minum dan makanan secukupnya.

Melewati jalan kampung yang asri sangat memanjakan mata. Mulai dari aktifitas masyarakat yang hilir mudik menuju ke berbagai tujuan tempat aktifitas; mulai dari ke sawah, ke kebun dan lain sebagainya. Banyak juga anak-anak yang bermain dengan membuat berbagai permainan seperti kolecer atau baling-baling bambu yang terbuat dari kayu pohon randu, pohon kitanah dan kayu pohon tisuk. Kolecer di perkampungan ini cukup popular dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa. Kolecer-kolecer ini akan dipasang di atas pohon yang ada dibukit-bukit di belakang kampung. Kolecer yang ukurannya panjang biasanya akan menghasilkan suara yang lumayan kencang.

Foto: Taufik Hidayat (Jalur Menuju Puncak Gunung Nud)

Setelah melewati jalan perkampungan kita tiba dipenghujung jalan yang terdapat gapura pintu masuk menuju Curug Pangleseran, dan ini merupakan titik awal trekking menuju ke Puncak Gunung Nud yang mempunyai ketinggian 634 mdpl. Setelah memasuki gerbang kita langsung memasuki area persawahan dan  perkebunan masyarakat dengan melewati jalan setapak. Perkebunan yang kita lewati umumnya banyak ditanami oleh tanaman manggis dan durian.

Sesudah melewati perkebunan dan area palawija kita langsung memasuki kawasan hutan yang berada diketinggian 392 mdpl. Hutan pada ketingggian ini kondisinya masih agak sedikit terbuka dan puncak Gunung Nud pun sudah terlihat. Udara di ketinggian ini cukup sejuk walaupun matahari cukup terik. Untuk mencapai ke puncak Gunung Nud masih perlu ditempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Untuk jalurnya cukup menanjak kurang lebih kemiringan 50 derajat, cukup lumayan untuk menarik nafas sering-sering.

Foto: Taufi Hidayat (Hutan Alami di Gunung Nud)

Melewati hutan yang agak terbuka tidak lama kemudian kita akan memasuki hutan yang cukup rapat dan rimbun dengan dipenuhi semak belukar dan pepohonan yang menjulang tinggi. Menjelang puncak kita disambut oleh suara-suara satwa Surili yang lumayan terdengar sangat kencang dan saling bersautan satu dengan yang lainnya. Setelah melewati punggungan bukit kita lalu berpindah ke punggungan gunung yang langsung menuju ke puncak Gunung Nud.

Setelah berjalan kurang lebih 3 jam dari batas kampung terakhir kita sudah sampai dipuncak Gunung Nud yang memiliki ketinggian 634 mdpl. Di puncak ini masih dipenuhi oleh tumbuhan perdu yang lumayan cukup rapat dan rindang. Sehingga udara dipuncak Gunung Nud sangat sejuk. Sesampainya di puncak Gunung Nud kita istirahat dan makan bersama dengan para Aparatur Desa.

Setelah makan dan istirahat cukup kita lalu melanjutkan perjalanan kembali ke Kampung Rahong Tengah. Perjalan ditempuh dengan melalui jalur yang berbeda, karena kita akan melintasi Curug Pangleseran yang berada di kaki Gunung Nud. Menuruni puncak Gunung Nud ini jalurnya cukup lumayan memutar namun tidak terlalu curam sehingga dapat ditempuh kurang lebih 30 menit, dengan tiba di Kampung Pangleseran, Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg. Setelah melewati perkampungan ini kita akan menyusuri Sungai Pangleseran yang mengarah ke Curug Pangleseran yang berada di Desa Tegalega.

Foto: Taufik Hidayat (Area Puncak Gunung Nud)

Menyusuri sungai ini kita banyak melewati perkebunan buah Manggis milik masyarakat. Jalur ini hanya bisa di lalui oleh kendaraan roda dua, itupun harus hati-hati karena jalannya masih berupa jalan setapak saja. Kurang lebih 30 menit kita menyusuri tepi sungai lalu kita tiba di Curug Pangleseran; airnya cukup jernih dan sejuk.

Di curug ini kita beristirahat sejenak sambil menikmati keindahan alam Curug Pangleseran. Setelah itu kita melanjutkan perjalanan menuju ke kediaman Ketua RT 05 Dusun Rahong Tengah. Dari curug ini kurang lebih 15 menit perjalanan sudah sampai di gapura kampung, lalu setelah sampai di rumah Pak RT kita beristirahat.

Perjalanan ini lumayan melelahkan bagi Aparatur Desa. Walaupun Gunung Nud merupakan bagian dari wilayahnya ternyata dari mereka baru melakukan pendakian untuk kali pertama ke puncak Gunung Nud. Namun rasa lelah yang mereka rasakan terbayar lunas dengan melihat indahnya pemandangan Gunung Nud. Semoga trekking tipis-tipis ke puncak Gunung Nud ini akan membuka potensi-potensi wisata alam yang ada di Desa Tegallega.

Pewarta: And | Editor/DJ

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 735 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka

29 Mei 2024 - 15:26 WIB

Penggiat Alam Terbuka

Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007

28 Mei 2024 - 18:19 WIB

Pramuka Peduli

Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka?

27 Mei 2024 - 11:29 WIB

Pramuka Peduli

Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam

24 Mei 2024 - 11:51 WIB

Pendidikan Dasar Penggiat Alam

Dukungan Cash Sponsor dan Kredibilitas Pelaku Ekspedisi

8 September 2022 - 14:19 WIB

Ekspedisi

Gunung Pendakian Yang Berada di Wilayah Taman Nasional

7 September 2022 - 17:23 WIB

Taman Nasional
Trending di Artikel