Burangrang.com | Pekalongan – Bencana dapat berdampak pada keberlangsungan usaha masyarakat, khususunya usaha mikro kecil menengah (UMKM). Langkah antisipasi terhadap dampak tersebut, BNPB memfasilitasi penyusunan strategi untuk mengurangi dampak krisis atau bencana atau business continuity plan (BCP).
Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Eny Supartini mengatakan, di masa pandemi Covid-19 penguatan kapasitas UMKM melalui BCP adalah salah satu kebutuhan. Menurutnya, BCP merupakan suatu proses penyusunan sistem pencegahan dan kuratif dalam rangka mengurangi atau mencegah dampak krisis atau bencana terhadap aktivitas bisnis yang normal.
“BCP dapat memperkecil efek peristiwa yang mengganggu dan meningkatkan kemampuan UMKM dalam proses pemulihan,” tambah Eny pada Fasilitasi Penyusunan BCP untuk UMKM di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (23/6).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Pentaheliks BNPB Pangarso Suryotomo berharap kegiatan ini untuk membangun kesiapan UMKM dan swasta dalam penyelamatan diri dan keluarga serta bisnisnya dan mencegah serta memperoleh kembali aset bisnisnya.
“Keterlibatan UMKM dalam pengurangan risiko bencana merupakan bentuk investasi dan win-win solution,” ujar Pangarso.
Di masa pandemi ini, UMKM banyak yang terdampak, pun di Pekalongan Raya. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Saminta mengatakan bahwa ada sekitar 200 UKM di Kota Pekalongan yang terdampak Covid-19 dan berada di daerah rawan bencana.
Permasalahan UMKM selama pandemi salah satunya adalah menurunnnya penjualan, tidak adanya bahan baku dan sebagainya. Dengan kegiatan ini Kalaksa BPBD berharap usaha kecil dan menengah (UKM) di Pekalongan lebih sadar akan bencana yang ada di Pekalongan mengingat Pekalongan memiliki beberapa ancaman bencana .
BCP ini tidak hanya untuk mengantisipasi dampak krisis atau bencana yang disebabkan karena bencana nonalam atau pandemi yang terjadi saat ini, tetapi juga bencana alam maupun bencana sosial.
Sementara itu, kegiatan fasilitasi BCP ini diikuti 50 pelaku UMKM se-Pekalongan Raya yang meliputi Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang. Ada pun narasumber dan fasilitator kegiatan ini adalah BNPB, Kementerian Koperasi dan UKM, BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Kota Pekalongan dan Jemari Sakato.
Pada sesi terakhir kegiatan, peserta melakukan penyusunan Rencana Keberlanjutan Usaha (BCP) berdasarkan Panduan Pengelolaan Keberlanjutan Usaha yang sudah dikeluarkan oleh BNPB. Peserta antusias menyusun dokumen ini dan berharap bisa tetap bertahan dan bangkit di masa pandemi ini.
Rilis : BNPB
Pewarta : And