Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Artikel · 29 Mei 2024 15:26 WIB ·

Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka


Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka (Foto: Burangrang.com) Perbesar

Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka (Foto: Burangrang.com)

Bagi Penggiat Alam Terbuka, tidur beralaskan rumput liar, beratap taburan bintang dan berselimut kabut pekat merupakan keniscayaan yang dirindukan“.

BURANGRANG – Api unggun yang menghangatkan suhu tubuh bagian luar merupakan penyejuk dinginnya alam liar yang merasuk tubuh. Terlebih ketika menghadapi situasi Survival. Dengan menyalakan api unggun, hal itu bukan saja sekedar solusi.

Apalagi jika dalam kondisi dingin, hujan, basah, lapar, bahkan sendiri. Faedah menyalakan api unggun lebih dari itu, dia mampu menjadi alat atau metode agar pikiran tetap terjaga, tenang dan fokus.

Menghadapi situasi survival bukan hanya kemampuan teknik yang diperlukan. Selain skills atau kemampuan teknik, kemampuan psikis juga harus terpenuhi sebagai penyeimbang.

Kemampuan psikis merupakan kemampuan mental. Khususnya ketika menghadapi situasi dan kondisi alam terbuka yang kerap tidak terduga, tidak mudah diprediksi, dan di luar ekspektasi.

Hutan Pegunungan

Di awal milenium ketiga ini, khususnya di Indonesia, penjelajahan alam bisa dikatakan tinggal sebatas pada kegiatan pendakian gunung. Sebab berkenaan dengan keberadaan hutan yang masih tersisa.

Kecuali di Pulau Kalimantan, yang secara umum ketinggian permukaan hutannya berbeda dengan hutan pegunungan lain di Indonesia. Namun lebih pada hutan hujan tropis yang berada di bawah 2.300 meter.

Meski tidak memiliki permukaan di atas 2.300 meter, hutan Kalimantan cukup ideal untuk penjelajahan alam. Sebab hutannya banyak dihuni pohon yang tumbuh optimal hingga 50 meter, diameter sampai 3 meter.

Belum lagi kelembapan udara hutan Kalimantan cukup tinggi. Vegetasi tanaman berlapis, dan dasar hutan tidak terjangkau oleh sinar matahari. Termasuk memiliki daya regenerasi yang tinggi dan banyak genangan air.

Tandem dan Jam Terbang

Jika kemampuan teknik dapat dipelajari seorang diri dan di mana pun, tapi tidak pada kemampuan psikis. Kemampuan mental harus dilakukan secara tandem. Bisa dilakukan di indoor atau dalam format mengikuti pendidikan dasar terkait pengkondisian atau meningkatkan kemampuan mental.

Namun berlatih kemampuan mental idealnya dilakukan di alam terbuka secara langsung. Dengan catatan, hal itu dilakukan jika telah memiliki pengetahuan dasar hidup di alam terbuka. Lalu dilakukan secara tandem, bertahap, dan intensif.

Jika dari jam terbang yang intens secara tandem menghasilkan feel yang terasah, atau bahkan telah yakin memiliki naluri seorang explorer, selanjutnya patut dicoba untuk dipraktekan secara solo (sendiri).

Yang harus diingat, memasuki hutan dimasa sekarang, terlebih hutan di kawasan konservasi, tidak dapat dilakukan seorang diri. Meskipun dalam aturannya hal itu tidak disebutkan.

Aturan yang dimaksud tertuang dalam Perdirjen PHKA Nomor 7 Tahun 2011. Tepatnya, Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor. P.7/IV-SET/2011 tentang Tata Cara Masuk Kawasan Suaka Alam Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru.

Simulasi Sederhana Berlatih Mental

Untuk mengasah kemampuan mental di alam terbuka pada medan sebenarnya, kita dapat membaginya menjadi tiga tahapan. Seperti dijelaskan sebelumnya, pengetahuan dasar hidup di dalam terbuka menjadi syarat awal sebelum memulai latihan ini.

Pola tandem dan mengurus izin berlatih ke lokasi kawasan termasuk yang harus ditempuh sebelumnya. Berikut ini ketiga tahapan versi redaksi Burangrang ke beberapa hutan pegunungan di Indonesia.

1. Tahap Dasar, mampu mengupayakan:
a) Sikap Disiplin terhadap waktu dan hal yang sudah baku tetap terjaga
b) Sikap Aktif dan tidak malas pada hal-hal yang seharusnya dilakukan
c) Sikap Berani dalam memutuskan, menentukan pilihan, dan mencoba
d) Sikap Responsif terhadap sesuatu yang tidak biasa dan tidak seharusnya
e) Sikap Rendah Hati dalam beretika dan berinteraksi

2. Tahap Lanjutan, mampu mempraktekan:
a) Menjalankan Tahap Dasar secara alamiah namun penuh kesadaran
b) Sedikitnya 3 materi dari teori pengetahuan dasar hidup di alam terbuka
c) Mengulang-ulang nomor 1 hingga 2b sedikitnya 5 sesi yang berbeda

3. Tahap Mahir, mampu mempertanggungjawabkan:
a) Menyelenggarakan 1 minggu perjalanan kecil sesuai kaidah-kaidah
b) Menyelenggarakan 1 bulan perjalanan besar sesuai kaidah-kaidah
c) Mengulang-ulang nomor 3a dan 3b sedikitnya 3 sesi yang berbeda

Tahapan di atas merupakan informasi empiris ketika redaksi Burangrang melakukan perjalanan ke beberapa hutan pegunungan di Indonesia. Tahapan tersebut hanya simulasi sederhana dan subjektif, semoga bermanfaat bagi Sobat Burangrang yang ingin mencoba.

Penulis/Editor: Djali Achmad

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007

28 Mei 2024 - 18:19 WIB

Pramuka Peduli

Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka?

27 Mei 2024 - 11:29 WIB

Pramuka Peduli

Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam

24 Mei 2024 - 11:51 WIB

Pendidikan Dasar Penggiat Alam

Dukungan Cash Sponsor dan Kredibilitas Pelaku Ekspedisi

8 September 2022 - 14:19 WIB

Ekspedisi

Gunung Pendakian Yang Berada di Wilayah Taman Nasional

7 September 2022 - 17:23 WIB

Taman Nasional

Cara Sederhana Menjaga Kebugaran Fisik Sebelum Naik Gunung

5 September 2022 - 16:17 WIB

Naik Gunung
Trending di Artikel