Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Artikel · 24 Mei 2024 11:51 WIB ·

Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam


Wanadri merupakan organisasi Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung yang kerap menyelenggarakan Pendidikan Dasar (PDW) bagi anak-muda yang gemar berkegiatan di alam terbuka. PDW dilaksanakan 2 atau 3 tahun sekali. (Foto: Doc. Wanadri) Perbesar

Wanadri merupakan organisasi Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung yang kerap menyelenggarakan Pendidikan Dasar (PDW) bagi anak-muda yang gemar berkegiatan di alam terbuka. PDW dilaksanakan 2 atau 3 tahun sekali. (Foto: Doc. Wanadri)

Alam terbuka itu suatu habitat yang situasinya kerap tak terduga, kondisinya tak mudah diprediksi dan diluar ekspektasi”. Memiliki paradigma explorer melalui pendidikan dasar diharapkan mampu menyesuaikan dengan alam.

BURANGRANG – Setiap masa tidak sama. Dia berbeda; sifat jaman maupun kecendrungan pengisi jamannya. Namun bagi penggemar kegiatan alam terbuka, tentang hal itu ada yang sama. Dia tetap; baginya sifat itu tak berubah .

Alam liar, alam bebas, maupun alam terbuka, merupakan sebuah personifikasi dari sifat tersebut. Sebuah habitat eksotik yang sangat mengasyikan bagi penggemar kegiatan alam terbuka, penjelajah alam atau explorer.

Di habitat itu para explorer seolah-olah berada di lingkungan rumahnya. Sebuah lingkungan yang mampu membangkitkan kebahagiaan ketika berinteraksi terhadap sesama. Terlebih kepada alam itu sendiri.

Bahkan bagi sebagian explorer lainnya, alam terbuka itu habitat yang cukup efektif dalam mengedukasi. Khususnya dalam menggembleng dan meningkatkan mental dan fisik seseorang.

Sedangkan dari perspektif umum, misalnya wisatawan alam, habitat tersebut merupakan destinasi menarik sekaligus eksotik untuk dikunjungi. Sebab mengandung adrenalin tersendiri, selain untuk melepas penat.

Namun demikian wisatawan alam biasanya didampingi oleh sekelompok petugas yang memiliki kompetensi dibidangnya. Misalnya dikawal oleh pemandu atau guide berpengalaman.

Sedangkan yang membuat gusar, ketika yang bersangkutan bukan bagian dari kedua klasifikasi itu. Sekelompok atau orang tersebut bukan sebagai wisatawan alam, bukan juga seorang explorer.

Definisi seseorang dikelompokkan sebagai wisatawan alam, kami rasa sudah bukan rahasia umum lagi. Banyak orang telah mengetahui hal itu, baik kriteria dan ciri-cirinya.

Untuk kriteria dan ciri penjelajah alam atau explorer, sebagian orang juga mungkin telah mengetahuinya. Khususnya mereka yang berkutat di dunia kegiatan alam.

Setidaknya ciri umum yang dapat diketahui oleh kita misalnya, seorang explorer memiliki pengetahuan dasar berkegiatan di alam terbuka. Lebih mempuni lagi jika yang bersangkutan memiliki skill khusus dari beragam aktivitas di alam.

Pengetahuan dan Skill Alam Terbuka

Skill khusus itu misalnya menguasai teknik Navigasi Darat, Survival, teknik Mountainnering, PPGD atau PPPK, atau teknik Buschraft. Meski skill khusus itu tidak wajib, namun akan lebih baik seorang explorer meningkatkan pengetahuan dasarnya ketika berkegiatan di alam terbuka.

Alam terbuka itu suatu habitat yang situasinya kerap tak terduga, kondisinya tak mudah diprediksi dan diluar ekspektasi. Sebab itu sebuah keniscayaan bagi seorang explorer untuk melengkapi pengetahuan dasar dan khususnya.

Pengetahuan tersebut merupakan suatu bekal yang berguna ketika memasuki habitat alam liar. Pengetahuan-pengetahuan itu juga untuk mengurangi tingkat kecelakaan di alam terbuka.

Meningkatkan pengetahuan merupakan suatu upaya mitigasi dalam mengurangi kecelakaan di alam. Yang akhirnya hal itu tidak akan merepotkan banyak pihak terkait, ketika kita mengalami kecelakaan karena lemahnya pengetahuan dibidang yang dimaksud.

Bahkan mengetahui atau menguasai pengetahuan itu tidak akan merugikan diri kita. Sebab yang dipertaruhkan adalah nyawa kita dan teman-teman kita di lapangan.

Dan sebaliknya, dengan memiliki pengetahuan itu justru akan memberi manfaat besar bagi diri kita dan orang lain. Misalnya mampu menyelamatkan diri kita atau teman kita ketika terjadi kecelakaan di alam.

Pendidikan Dasar Kegiatan Alam

Salah satu metode untuk memenuhi pengetahuan standar kita dalam menempuh berkegiatan di alam terbuka misalnya dengan mengikuti pelatihan atau pendidikan.

Pendidikan Dasar atau Dikdas atau Diksar merupakan istilah umum yang terdapat di lingkungan penggiat alam terbuka. Istilah itu merujuk pada satu metode untuk memperoleh pengetahuan dasar dalam berkegiatan di alam.

Pendidikan Dasar yang digelar oleh organisasi penggiat alam atau pencinta alam merupakan satu tahapan awal bagi calon explorer dalam memperoleh bekal pengetahuan.

Yang nantinya tidak lagi dijumpai seorang atau sekelompok orang yang sedang mendaki gunung, tapi tidak mampu membangun tenda yang dibawanya. Atau mungkin salah membawa ukuran tenda atau jenis tenda.

Atau, tidak ada lagi seorang yang sedang turun dari mendaki gunung lalu tertinggal dari kelompoknya. Hingga terjadi peristiwa orang hilang di gunung. Umumnya itu terjadi lantaran yang tertinggal memilih jalur berbeda atau salah jalur ketika melewati percabangan.

Melalui Pendidikan Dasar akan membentuk satu paradigma standar explorer. Yang mana jika di asah secara intensif paska Pendidikan Dasar diharapkan akan memiliki naluri explorer.

Seperti dimasa kekinian, di mana tren orang atau sekelompok orang yang mendaki gunung tiap tahunnya terus naik grafiknya. Baik di gunung-gunung populer maupun tidak.

Namun apakah tren itu sudah diimbangi dengan penguasaan paradigma? Atau harus menunggu kecelakaan-kecelakaan di gunung terjadi? Apa harus mengkondisikan habitat gunung agar lebih ‘ramah’. Hingga menjadi taman-taman alam yang nyaman. Layaknya taman kota yang tertata rapih?

Atau, kita yang harus merubah mainset? Bahwa pemilikan paradigma itu merupakan sesuatu yang baik dan penting! Meski itu semua kembali ke pribadi masing-masing, apakah ingin memiliki manfaat atau sebaliknya?

Penulis/Editor: Djali Achmad

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 59 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka

29 Mei 2024 - 15:26 WIB

Penggiat Alam Terbuka

Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007

28 Mei 2024 - 18:19 WIB

Pramuka Peduli

Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka?

27 Mei 2024 - 11:29 WIB

Pramuka Peduli

Dukungan Cash Sponsor dan Kredibilitas Pelaku Ekspedisi

8 September 2022 - 14:19 WIB

Ekspedisi

Gunung Pendakian Yang Berada di Wilayah Taman Nasional

7 September 2022 - 17:23 WIB

Taman Nasional

Cara Sederhana Menjaga Kebugaran Fisik Sebelum Naik Gunung

5 September 2022 - 16:17 WIB

Naik Gunung
Trending di Artikel