BURANGRANG.COM | 12 tahun lalu, tepatnya pada 15 Mei 2010, satu peristiwa yang penuh spirit, heroik, sekaligus penuh inspirasi baru saja berlangsung. Satu perjalanan epik yang dilalui oleh seorang gadis muda, yang pernah merasakan takut akan segalanya, berpetualang secara luar biasa melewati batas-batas kemampuan dan usianya.
Adalah Jessica Watson, selama 210 hari mengarungi samudera dunia sisi selatan. Petualangannya yang menerjang badai dan angin kencang, menyusuri ombak dan pegunungan kepulauan, gunung es yang berbahaya, dan kesepian ekstrem di lautan luas, tanpa daratan yang terlihat, dan tidak ada bantuan. Sebuah pengalaman inspiratif, penuh keberanian, sekaligus beresiko tinggi.
Jessica yang yang kala itu berusia 16 tahun berlayar menggunakan perahu setinggi 34 kaki. Dengan penuh bangga dan bahagia ia mampu memenangkan perjalanan itu, dengan berhasilnya kembali ke daratan Australia. Dia adalah orang termuda yang mampu berlayar sendirian, tanpa bantuan, dan tanpa henti mengelilingi samudera dunia (nonstop).
Jessica telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempersiapkan momen tersebut, berfokus untuk mencapai dan meraih mimpinya. Meski pada sebelumnya, delapan bulan sebelum keberangkatan berlayar, dia sempat mengalami insiden tabrakan dengan kapal barang berbobot 63.000 ton. Sehingga banyak orang beranggapan ia pasti gagal, bahkan sebelum ia memulainya.
Tapi Jessica menepis hal itu, ia mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, dan terus bergerak mengejar mimpinya. Hingga pada akhirnya, dengan penuh tekad, ia mampu menunjukan pencapaian maksimal dengan menyelesaikan petualangan solo baharinya. Ia juga ingin membuktikan bahwa kita semua memiliki kekuatan untuk mewujudkan impian kita, tidak peduli seberapa besar atau kecil.
Ketika Jessica Watson akan memulai pelayarannya seorang diri mengelilingi dunia banyak pihak yang menyangsikannya, entah karena usia mudanya atau karena meragukan kemampuannya. Namun sebaliknya, jika ia berhasil tentu hal itu menginspirasi sebuah bangsa maupun banyak pihak lainnya. Dan benar saja, lebih dari 75.000 orang termasuk Perdana Menteri Australia termasuk armada besar menyambut kedatangannya bak pahlawan.
Jessica Watson lahir di Gold Coast Queensland pada 18 Mei 1993. Jessica merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Roger dan Julie Watson. Saat kecil, semua saudara Jessica termasuk dirinya mengambil pelajaran pelayaran. Tetapi ibunya sangsi kalau Jessica kecil interest untuk ikut menggeluti. Ibunya beranggapan, Jessica adalah anak yang pendiam dan pemalu yang tidak suka petualangan.
Saat Jessica kecil, ia tinggal di kabin kapal penjelajah sepanjang 16 meter selama lima tahun. Selama itu ibunya selalu membacakan buku petualangan keliling dunia solo ke Lionheart, karangan Jesse Martin sebagai pengantar tidur. Dan hal itu tertanam dalam imajinasi Jessica yang masih berusia 11 tahun yang segera tumbuh menjadi sebuah ambisi.
Selama empat tahun berikutnya, ia menyelesaikan 6000 mil pantai dan 6000 mil laut pengalaman berlayarnya. Termasuk memperoleh kualifikasi dalam keselamatan lepas pantai, mesin diesel, operator radio, laut dan keselamatan, pertolongan pertama, dan teori master kapal pesiar. Jessica juga mengawaki sejumlah kapal, termasuk bertindak sebagai nakhoda yang melintasi Laut Tasman.
Dengan menggunakan kapal pesiar bertajuk “Ella’s Pink Lady” yang telah diperbaiki tiang kapalnya, yang sebelumnya bertabrakan di malam hari dengan kapal barang setelah meninggalkan Brisbane menuju Sydney, selanjutnya Jessica Watson berlayar keluar dari Sydney pada 18 Oktober 2009. Saat itu juga bertepatan dengan lima bulan setelah ulang tahunnya yang keenam belas.
Selama 210 hari berikutnya, perahunya bergulung empat kali dalam badai Atlantik. Namun saat melintasi Pasifik ia banyak menghabiskan hari-harinya yang indah untuk berselancar ombak dan menikmati penerbangan Albatros. Hinggaa akhirnya kembali pada rutinitas dan pekerjaan rumah, pemeliharaan media sosial dan blogging mengisi waktu luang.
Pada tahun 2011, Jessica Watson dianugerahi sebagai Young Australian of the Year. Lalu di tahun berikutnya, pada tahun 2012 Jessica memperoleh anugerah Medal of the Order of Australia atas jasanya berlayar mengarungi samudera seorang diri dan juga sebagai panutan bagi pemuda Australia.
Pewarta: MAD
Editor: DJ
Sumber: Jessicawatson.com.au/books, Australian.museum