Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Artikel · 23 Sep 2021 15:31 WIB ·

Kolaborasi Melestarikan Hutan Gunung Halimun Salak


salah satu barisan bukit bukit di gunung halimun. Foto: Taufik Hidayat Perbesar

salah satu barisan bukit bukit di gunung halimun. Foto: Taufik Hidayat

Burangrang.com  | Bogor – Pelestarian alam tentunya menjadi kerja bersama kita semua. Pada prosesnya masyarakat bahu membahu dengan pemangku kebijakan untuk menjaga alam. Tentunya butuh sebuah dukungan sebuah kerja pelestarian yang baik. Kelestarian alam perlu untuk kita jaga bersama pada umumnya dan hutan belantara menjadi prioritas pada khususnya.

Situasi terkini Indonesia, fakta bahwa Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) adalah kawasan hutan terbesar dan terluas yang tersisa di Pulau Jawa menjadi perhatian khusus bagi kita. Dan kondisi ini patut kita jaga pelestariannya dan kita rawat bersama agar dapat tumbuh dan berkembang lebih baik lagi dari sekarang.

Teguh Angguh, Kepala Resort Gunung Botol, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Foto : Taufik Hidayat

Teguh Angguh, seorang petugas salah satu resort di TNGHS, menceritakan pengalaman dan kegiatannya merawat kelestarian hutan dan biota alam didalamnya. Selain merawat alam, ia juga menghimpun warga sekitar untuk turut bekerjasama dengannya mengelola konservasi alam. Resort Gunung Botol adalah salah satu bagian hutan belantara di TNGHS yang dikelola dan dirawat oleh dirinya.

“Di Resort Gunung Botol kita membawahi 4 desa dengan cakupan area kerja 3.000 Ha. Bersama dengan warga kita menjalin kerjasama dan melalui beberapa tahap pendekatan. Tahap yang pertama adalah PKS atau Perjanjian Kerja Sama sebgai bentuk legalitas perjanjian kerjasama antara KTH atau Kelompok Tani Hutan. Kerjasama ini kemudian membentuk MKK atau Model Kawasan Konservasi,” ujar Teguh Angguh, Kepala Resort Gunung Botol TNGHS.

Kebun Jahe merah di kawasan Gunung Halimun Yang dikelola oleh Kelompok Tani Hutan yang berada di bawah pengawasan resort Gunung Botol. Foto: Taufik Hiadayat

MKK ini menjadi sebuah pendekatan pengelolaan kawasan yang dilakukan oleh Pemerintah RI yang kemudian diimplementasikan oleh TNGHS. Dalam proses pelaksanaannya tentunya tak mudah tetapi bisa dilakukan. Berbagai pengalaman Teguh Angguh, menjadi cerita tersendiri dalam perjalanan hidupnya. Kepala Resort Gunung Botol ini, ia mengungkapkan pengalamannya saat bertugas di Maluku Utara dan bertugas di TNGHS.

“MKK ini menghimpun masyarakat atau warga agar tetap dapat menghidupi dirinya dari kawasan hutan tanpa merusak kelestarian alam. Jadi di MKK ini warga diberikan pelatihan pembibitan dan penanaman pohon serta bagaimana cara melestarikan hutan belantara. Kita juga memberikan penyuluhan kepada warga atas apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di hutan belantara. Jadi yang tadinya warga melakukan kegiatan liar atau ilegal, menjadi kegiatan yang legal dan diperbolehkan oleh pengelola TNGHS,” ungkap Teguh Angguh.

Teguh Angguh kepala Resort Gunung Botol  Berinteraksi dengan Kelompok Tani Hutan  yang mengurus peternakan domba yang berada di kawasan Taman Nasional  Gunung Halimun Salak. Foto: Taufik Hidayat

Teguh mengatakan, di MKK ini warga juga diberikan pelatihan dan penyuluhan yang bersifat khusus, seperti membibit, menanam dan merawat tanaman endemik TNGHS, yaitu tanaman yang memang habitatnya dan terdapat di TNGHS saja. Sebagai sebuah kawasan konservasi, tentunya TNGHS memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dan langka, baik flora maupun fauna. Yang artinya menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga kelestarian alam pada umumnya dan warga serta petugas pada khususnya sehingga ekosistem kehidupan dapat terus terjaga kelestariannya dengan baik.

Pewarta : FEB
Editor: Dj

ulasan lebih lanjut ditayangan video berikut :

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 115 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka

29 Mei 2024 - 15:26 WIB

Penggiat Alam Terbuka

Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007

28 Mei 2024 - 18:19 WIB

Pramuka Peduli

Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka?

27 Mei 2024 - 11:29 WIB

Pramuka Peduli

Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam

24 Mei 2024 - 11:51 WIB

Pendidikan Dasar Penggiat Alam

Dukungan Cash Sponsor dan Kredibilitas Pelaku Ekspedisi

8 September 2022 - 14:19 WIB

Ekspedisi

Gunung Pendakian Yang Berada di Wilayah Taman Nasional

7 September 2022 - 17:23 WIB

Taman Nasional
Trending di Artikel