Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Artikel · 23 Jun 2022 13:33 WIB ·

Sepatu 20 Ribu Ungguli Sepatu Gunung Seharga Ratusan Ribu


Sepatu 20 ribu ini selain murah dan kuat juga ungguli sepatu gunung bermerk seharga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah. (Foto: Burangrang) Perbesar

Sepatu 20 ribu ini selain murah dan kuat juga ungguli sepatu gunung bermerk seharga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah. (Foto: Burangrang)

BURANGRANG – Siapa sangka sepatu kets biasa yang seharga 20 ribu memiliki ketangguhan lebih, dibanding sepatu trekking yang harganya ratusan ribu bahkan jutaan rupiah.

Apa sebab hal itu bisa terjadi? Faktor apa yang mengakibatkan sepatu gunung yang umumnya memiliki model menawan dan harga ciamik tapi ‘takluk’ dilintasan pendakian?

Spec apa yang dimiliki sepatu 20 ribu itu hingga akhirnya mampu mengantarkan si pendaki hingga Gunung Leuser? Berikut ini ringkasan yang perlu Sobat Burangrang simak tentang kisah si sepatu 20 ribu.

Bagi Sobat Burangrang yang intens atau bergelut di pendakian gunung, rasanya tak asing lagi ketika mendengar nama Gunung Leuser. Gunung ini merupakan satu-satunya gunung di Indonesia yang memerlukan waktu tempuh pendakian paling panjang.

Limit tempuh pendakiannya membutuhkan waktu antara 11-14 hari untuk naik dan turun. Mengapa satu-satunya? Bukankah ke Puncak Carstensz menghabiskan waktu yang sama, 14 hari? Jika menggunakan jalur Sugapa atau Ilaga, benar, kita perlu waktu 14 hari untuk summit Carstensz.

Sepatu Gunung Murah Kuat

Sepatu lapangan tentara meski berat tapi relatif aman. Sebab bagian atasnya tinggi hingga menutupi mata kaki. Sepatu ini kedap air karena terbuat dari kulit. Sepatu ini sangat cocok untuk medan pendakian seperti Gunung Leuser. (Foto: Burangrang)

Namun menurut seorang guide Carstensz, untuk sekarang ini kedua lintasan itu sudah tidak memungkinkan untuk dilewati. Bahkan bisa dibilang, “Lupakan jalur itu, sebab sebagai guide kami sulit untuk menjamin pendaki dapat memandunya hingga Puncak Carstensz,” tegas seorang guide Carstenz.

Solusinya kini tinggal jalur Freeport atau melalui chopper (helikopter), sudah bisa ke Puncak Carstensz. Waktu tempuh yang dibutuhkan kedua lintasan itu relatif singkat. Cukup 7-10 hari untuk naik dan turun sudah dapat menggapai Puncak Carstensz. Namun untuk jalur Freeport kendalanya sulit di perijinan.

Bahkan saat ekspedisi Gunung Leuser tahun 1994 oleh Wanadri, proses pendakianya memakan waktu tempuh hingga 40 hari. Namun itu merupakan pendakian rintisan, atau membuat jalur baru dari sisi selatan Leuser.

Sedangkan 11-14 yang hari ini dapat ditempuh merupakan jalur konvensional, atau jalur yang telah ada untuk pendakian. Lalu, apa yang terngiang di benak Sobat Burangrang ketika 14 hari kita habiskan selama di hutan? Belum lagi perjalanan dari kediaman Sobat Burangrang ke Basecamp Leuser di Kedah. Bisa tambah 1-2 hari lagi yang berarti total bisa 15-16 hari.

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 464 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka

29 Mei 2024 - 15:26 WIB

Penggiat Alam Terbuka

Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007

28 Mei 2024 - 18:19 WIB

Pramuka Peduli

Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka?

27 Mei 2024 - 11:29 WIB

Pramuka Peduli

Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam

24 Mei 2024 - 11:51 WIB

Pendidikan Dasar Penggiat Alam

Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

2 Januari 2024 - 16:26 WIB

Liputa Pendakian Gunung

Dukungan Cash Sponsor dan Kredibilitas Pelaku Ekspedisi

8 September 2022 - 14:19 WIB

Ekspedisi
Trending di Artikel