Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Kabar · 15 Jul 2020 16:00 WIB ·

21 Warga Meninggal Akibat Banjir Bandang Luwu Utara

Foto:PMI/ (Tim SAR Gabungan Mencari Korban yang Hilang Akibat Banjir Bandang)

Burangrang.com | Jakarta – Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat 21 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/7) lalu. Data tersebut bersumber dari Basarnas per Rabu (15/7) sore tadi.

Selain korban jiwa, tim SAR gabungan masih mencari korban yang hilang. Para personel terus melakukan pencarian 2 orang yang dinyatakan dalam pencarian. Dampak bencana teridentifikasi di enam kecamatan, yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat. Lebih dari seribu lima ratus warga berhasil diselamatkan oleh petugas di lapangan, sedangkan korban luka telah mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit.

Berdasarkan laporan BPBD setempat sore tadi (15/7), pasca banjir sebanyak 156 KK (655 jiwa) mengungsi dan 4.202 KK (15.994 jiwa) terdampak. Sedangkan kerugian material tercatat 4.930 unit rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, 1 Kantor koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian 1 meter, jembatan antar desa terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi 1 hingga 4 meter.

BPBD Kabupaten Luwu Utara dan instansi terkait telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi dan pencarian korban, kaji cepat kebutuhan, penanganan penyintas dan operasional pos komando. Di samping itu, alat berat berupa 4 unit eksavator dikerahkan untuk membersihkan lumpur di Kecamatan Masamba, dan 6 unit di Kecamatan Baebunta.

Kondisi terkini, PLN masih melakukan perbaikan jaringan listrik sejak pagi tadi (15/7). Selain itu, jalan lintas provinsi tertimbun material lumpur sehingga menutup akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak. Personel di lapangan harus memutar sejauh 10 km dalam mengakses lokasi terdampak.

Saat ini hanya provider XL yang dapat digunakan masyarakat setempat. Kebutuhan mendesak berdasarkan kaji cepat awal berupa air bersih, obat-obatan dan makanan siap saji.

Menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari terakhir. Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang, dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang. BNPB masih mengumpulkan data-data lapangan untuk menganalisis pemicu terjadinya banjir bandang tersebut.

Terkait dengan kondisi pandemi saat ini, Kabupaten Luwu Utara termasuk wilayah dengan kategori risiko rendah atau berada pada zona kuning. BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk waspada dan cermat dalam prosedur penanganan warga terdampak pascabanjir, khususnya di tengah pandemi COVID-19.

Rilis: BNPB
Pewarta: Ade Firmansyah
Editor: Djali Achmad

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

2 Januari 2024 - 16:26 WIB

Liputa Pendakian Gunung

Sepatu 20 Ribu Ungguli Sepatu Gunung Seharga Ratusan Ribu

23 Juni 2022 - 13:33 WIB

Sepatu Gunung Murah Kuat

26 Fakta-fakta Menarik Pendakian Gunung Leuser

7 Juni 2022 - 17:01 WIB

Gunung Leuser

18 Rekomendasi Trekking Organizer Pendakian Gunung Rinjani Terbaik

2 Juni 2022 - 14:57 WIB

Operator Trip, Trekking Organizer

Sail Tidore 2022 Akan Dimeriahkan Puluhan Penerjun TNI AL

24 Mei 2022 - 10:00 WIB

Sail Tidore 2022

Menyoroti Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

20 Mei 2022 - 19:26 WIB

Trending di Kabar