Burangrang.com | Jayapura – Banjir susulan kembali melanda wilayah Kota Jayapura pada Senin (10/1) siang. Banjir ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi diwilayah tersebut. Kepala Bidang Kedaruratan & Logistik BPBD Kota Jayapura Jonnie Koolang menyebutkan bahwa banjir susulan ini terjadi di wilayah Perumahan Organda dan Pasar Yotefa.
“Banjir susulan terjadi di Perumahan Organda dan Pasar Yotefa, kini sudah berangsur surut, dan cuaca sudah mulai kondusif,” ujar Jonnie melalui sambungan telepon, Senin (10/1).
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan data terakhir yang berhasil dihimpun per Minggu (9/1) pukul 20.00 WIB menyebutkan bahwa terdapat korban jiwa yakni 8 orang meninggal dunia, 4 orang luka berat, dan 5 orang luka ringan. Tercatat total 1.373 unit rumah, 6 fasilitas ibadah, 3 fasilitas kesehatan, 1 perkantoran dan 6 fasilitas pendidikan juga ikut terdampak.
Secara umum banjir sudah berangsur surut. Adapun wilayah yang masih tergenang berada di Kompleks Perumahan Organda dengan ketinggian muka air berkisar antara 30 – 50 sentimeter.
Pembersihan saluran drainase juga mulai dilakukan pascabanjir yang sempat membawa lumpur dan material lainnya. Hal ini untuk mengantisipasi adanya banjir susulan apabila hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi.
Sebagai upaya percepatan penanganan darurat, Walikota telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari terhitung mulai tanggal 07 – 20 Januari 2022. Pembentukan Pos Komando yang berlokasi di Gor Waringin, Kota Jayapura juga telah diaktivasi. Sedangkan untuk pos lapangan berada di Perumahan Organda Distrik heran, Pasar Yotefa Distrik Habepura, dan SMAN 4 Jayapura Distrik Jayapura Selatan.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto telah mengirim Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dipimpin oleh Kapusdalops BNPB Bambang Surya Putra untuk melakukan kaji cepat dan pendampingan bagi pemerintah daerah dalam upaya penanganan darurat banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Selain itu, BNPB juga menyalurkan bantuan dana siap pakai senilai 250 juta rupiah guna mendukung percepatan penanganan bencana.
Korban terdampak kini berjumlah 2.098 KK atau 8.073 jiwa. BPBD mencatat terdapat 74 KK atau 293 jiwa mengungsi atas kejadian ini. Namun, sebagian besar pengungsi di beberapa lokasi sudah kembali ke rumah mengingat banjir sudah mulai berangsur surut.
Banjir juga melanda wilayah administratif di Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Sebanyak 931 unit rumah terdampak saat banjir melanda.
Berdasarkan pemantauan dilapangan, Staff TRC BPBD Kabupaten Jayapura Fandi menyebutkan kondisi banjir sudah surut.
“Saat ini banjir di Kabupaten Jayapura sudah surut,” ujar Fandi melalui sambungan telepon, Senin (10/1).
Namun demikian, para petugas gabungan dan masyarakat tetap waspada akan potensi banjir susulan apabila hujan kembali terjadi. Mengingat prakiraan cuaca BMKG mengenai puncak musim hujan masih berpotensi hingga Februari 2022, maka BNPB menghimbau untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi ancaman bencana hidrometeorologi.
Pewarta : Nish
Editor : And