Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Feature · 30 Des 2021 11:40 WIB ·

Habitat Terganggu Konflik Satwa Dengan Manusia Terjadi lagi


Tim BBKSDA Riau menuju ke lokasi untuk melakukan observasi. Hasil penyusuran ditemukan ada beberapa pohon kelapa yang mati dan diduga dicabut oleh satwa Beruang madu. Foto : BBKSDA Riau Perbesar

Tim BBKSDA Riau menuju ke lokasi untuk melakukan observasi. Hasil penyusuran ditemukan ada beberapa pohon kelapa yang mati dan diduga dicabut oleh satwa Beruang madu. Foto : BBKSDA Riau

Burangrang.com | Pekanbaru – Konflik manusia dan satwa terus saja terjadi. Hal ini diakibatkan diantaranya habitat yang terganggu dan sumber pakannya semakin menipis.

Seperti yang terjadi di Desa Pulau Busuk, Kec. Inuman, Kab. Kuantan Singingi. Seekor Beruang madu (Helarctos Malayanus) masuk ke perkampungan dan merusak tanaman kelapa di belakang rumah warga.

Tim BBKSDA Riau menuju ke lokasi untuk melakukan observasi. Hasil penyusuran ditemukan ada beberapa pohon kelapa yang mati dan diduga dicabut oleh satwa Beruang madu. Foto : BBKSDA Riau

Jumat, 24 Desember  2021, Tim Balai Besar KSDA Riau yang terdiri dari Siswiyono, Dimas Apriantoro, Taufik Belbauli dan Surono menuju Desa Pulau Busuk untuk menindaklanjuti laporan warga tersebut.

Sampai di lokasi Tim berkoordinasi dengan  bapak Marlis selaku Sekdes Pulau Busuk. Menurut keterangan Sekdes, Beruang madu sering berkeliaran di belakang rumah warganya dan merusak tanaman kelapa.

Tim menuju ke lokasi untuk melakukan observasi. Hasil penyusuran ditemukan ada beberapa pohon kelapa yang mati dan diduga dicabut oleh satwa Beruang madu. Tim menemukan bekas sisa sisa makanan yang disinyalir dapat mengundang atau memancing satwa termasuk Beruang madu datang dan berkeliaran di areal belakang rumah warga (pak Abu). Tim menemukan bekas cakaran satwa Beruang di kekayuan yang sudah lapuk. Menurut keterangan warga (pak abu) Beruang terakhir terlihat di lokasi tersebut pada 4 minggu yang lalu.

Tim menyarankan kepada warga agar tidak membuang sisa sisa makanan secara sembarangan karena hal tersebut dapat memicu munculnya satwa liar termaauk Beruang madu. Tim juga mengingatkan warga tidak boleh bertindak anarkhis terhadap Beruang madu karena satwa tersebut merupakan salah satu satwa yang dilindungi UU. Tim menghimbau agar warga selalu waspada dalam menjalankan aktivitasnya dan jangan sendirian saat di kebun atau keluar pada malam hari.

Tim menyampaikan kepada masyarakat agar selalu berkomunikasi dengan petugas dari Balai Besar KSDA Riau dan melapor ke nomor 081374742981 jika satwa tersebut muncul kembali.

Pewarta : Nish
Editor : And

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

2 Januari 2024 - 16:26 WIB

Liputa Pendakian Gunung

Sepatu 20 Ribu Ungguli Sepatu Gunung Seharga Ratusan Ribu

23 Juni 2022 - 13:33 WIB

Sepatu Gunung Murah Kuat

26 Fakta-fakta Menarik Pendakian Gunung Leuser

7 Juni 2022 - 17:01 WIB

Gunung Leuser

18 Rekomendasi Trekking Organizer Pendakian Gunung Rinjani Terbaik

2 Juni 2022 - 14:57 WIB

Operator Trip, Trekking Organizer

Sail Tidore 2022 Akan Dimeriahkan Puluhan Penerjun TNI AL

24 Mei 2022 - 10:00 WIB

Sail Tidore 2022

Menyoroti Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

20 Mei 2022 - 19:26 WIB

Trending di Kabar