Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Kabar · 31 Jan 2022 15:23 WIB ·

Hutan Dukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi Lokal


Hutan Keistimewaan Nangka ini menjadi hal yang sangat strategis. Karena di samping konteks keistimewaan dan kearifan lokalnya, keberadaanya turut berkontribusi terhadap kelestarian budaya dan lingkungan. Foto : KLHK Perbesar

Hutan Keistimewaan Nangka ini menjadi hal yang sangat strategis. Karena di samping konteks keistimewaan dan kearifan lokalnya, keberadaanya turut berkontribusi terhadap kelestarian budaya dan lingkungan. Foto : KLHK

Burangrang.com | Yogyakarta – Hutan memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan di masa depan. Pengelolaan hutan yang mampu mendukung ketahanan pangan juga dapat menggerakan geliat ekonomi lokal.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD saat Pencanangan Hutan Keistimewaan Nangka Karangmojo, di Gunung Kidul, Provinsi DIY, pada Sabtu (29/1).

Hutan Keistimewaan Nangka ini menjadi hal yang sangat strategis. Karena di samping konteks keistimewaan dan kearifan lokalnya, keberadaanya turut berkontribusi terhadap kelestarian budaya dan lingkungan. Foto : KLHK

“Pangan mempunyai peran yang sangat penting, karena menyangkut dimensi politik, ekonomi, sosial dan budaya. Oleh karena itu, kebijakan ketahanan pangan menjadi isu sentral dalam pembangunan serta merupakan fokus utama dalam pembangunan,” ujar Menko Mahfud.

Peningkatan kebutuhan pangan, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan kesempatan kerja bagi penduduk, guna memperoleh pendapatan yang layak agar akses terhadap pangan mudah.

Terkait hal ini, Pemerintah melalui Undang-Undang Cipta Kerja juga menguatkan kebijakan untuk mendukung ketahanan pangan melalui Penyediaan Kawasan Hutan untuk Ketahanan Pangan (KHKP). Pembangunan Food Estate merupakan bagian kebijakan Pemerintah yang merupakan program strategis nasional dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Hal ini cukup mendesak diantaranya dalam menjaga ketahanan nasional bidang pangan, sebagaimana juga tiap-tiap negara memperkuat dirinya dalam menjaga ketersediaan dan kemandirian pangan.

“KHKP merupakan kawasan hutan yang secara khusus diperuntukkan untuk kepentingan ketahanan pangan. Di dalamnya terdapat kegiatan pemulihan (rehabilitasi) kawasan hutan lindung dengan pola tanam wana tani (agroforestry), wana ternak (sylvopasture), dan wana mina (sylvofishery),” kata Menko Mahfud.

Melepasliarkan 6 (enam) ekor Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) yang merupakan salah satu jenis burung pemangsa yang tersebar luas di Asia. Foto : KLHK

Kaitannya dengan program ketahanan pangan, Menteri LHK Siti Nurbaya yang juga hadir hadir pada kesempatan tersebut mengatakan KLHK berkontribusi dalam penyediaan lahan untuk penanaman pangan, maupun melalui program yang secara khusus dikembangkan dalam mendukung produksi pangan dari sektor kehutanan.

“Oleh karenanya, Hutan Keistimewaan Nangka ini menjadi hal yang sangat strategis. Karena di samping konteks keistimewaan dan kearifan lokalnya, keberadaanya turut berkontribusi terhadap kelestarian budaya dan lingkungan,” katanya.

Kebutuhan pohon nangka di DIY cukup besar, mengingat DIY dikenal akan kuliner gudeg. Selain itu, kayu pohon nangka juga diperlukan sebagai bahan baku pembuatan gamelan.

Selain itu, Menteri Siti mengungkapkan Hutan Keistimewaan Nangka Karangmojo berada pada posisi strategis. Ke depan, kawasan ini dapat dimanfaatkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Pola yang dapat dikembangkan misalnya pariwisata berbasis ekowisata.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap Hutan Keistimewaan Nangka Karangmojo membawa manfaat untuk masyarakat.

“Misalkan nanti buahnya mau diambil silahkan, tapi pohonnya jangan diambil dulu. Jadi kayunya memang bukan diperuntukan untuk keperluan meubel, tapi untuk pembuatan gamelan,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, dan Bupati Gunung Kidul Sunaryanta melakukan penanaman pohon nangka bersama para pejabat yang turut hadir.

Pada kesempatan ini juga dilepasliarkan 6 (enam) ekor Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) yang merupakan salah satu jenis burung pemangsa yang tersebar luas di Asia, diantaranya Indonesia yang meliputi: Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Habitat utama jenis elang ini adalah hutan alami, hutan sekunder dan perkebunan.

Melepasliarkan 6 (enam) ekor Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) yang merupakan salah satu jenis burung pemangsa yang tersebar luas di Asia. Foto : KLHK

Keenam ekor elang yang dilepasliarkan ini berasal dari Pusat Konservasi Elang Kamojang BBKSDA Jawa Barat dan Wildlife Rescue Unit BBKSDA Jawa Timur. Semua elang yang dilepasliarkan telah menjalani proses pemeriksaan medis dan perilaku hingga dinyatakan sehat dan layak untuk dilepasliarkan.

Turut hadir mendampingi Menteri LHK Siti Nurbaya yaitu Penasihat Senior Menteri LHK Sarwono Kusumaatmadja, Direktur Jenderal KSDAE Wiratno, Direktur Jenderal PKTL Ruandha A. Sugardiman, Pejabat Tinggi Pratama KLHK, dan Kepala UPT KLHK Provinsi DIY.

Pewarta : Nish
Editor : And

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

2 Januari 2024 - 16:26 WIB

Liputa Pendakian Gunung

Sepatu 20 Ribu Ungguli Sepatu Gunung Seharga Ratusan Ribu

23 Juni 2022 - 13:33 WIB

Sepatu Gunung Murah Kuat

26 Fakta-fakta Menarik Pendakian Gunung Leuser

7 Juni 2022 - 17:01 WIB

Gunung Leuser

18 Rekomendasi Trekking Organizer Pendakian Gunung Rinjani Terbaik

2 Juni 2022 - 14:57 WIB

Operator Trip, Trekking Organizer

Sail Tidore 2022 Akan Dimeriahkan Puluhan Penerjun TNI AL

24 Mei 2022 - 10:00 WIB

Sail Tidore 2022

Menyoroti Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

20 Mei 2022 - 19:26 WIB

Trending di Kabar