Burangrang.com | Labuan Bajo – Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno melakukan peninjauan ke kawasan Waterfront City yang berada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, sebagai satu kawasan yang dapat mendorong terciptanya lapangan kerja yang luas dan kebangkitan ekonomi.
Menparekraf mendorong masyarakat sekitar turut dilibatkan dalam pengelolaan Waterfront City sehingga dapat merasakan langsung dampak pengembangan destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo.
Waterfront City adalah bagian dari pada program penataan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Labuan Bajo, yang dilengkapi dengan fasilitas yang berkualitas, berkelas dunia, dan berkelanjutan lingkungan.
“Sekarang saya melihat pengembangan Waterfront ini sudah selesai. Hanya beberapa pengerjaan finalisasi dan rencananya Februari sudah bisa untuk menyambut ajang yang sangat bergengsi yaitu side event G20,” ujar Menparekraf Sandiaga, Kamis (27/1/2022).
Kawasan Waterfront sendiri terbagi menjadi lima zona. Zona A Bukit Pramuka, meliputi zona pejalan kaki yang dilengkapi dengan taman, gerai sentra ekonomi kreatif, dan juga menara pandang.
Zona B Kampung Air, meliputi penataan ruang-ruang terbuka dengan tema Tangga Bajo yang didesain agar setiap sudut ruang dapat diakses publik, serta terdapat panggung terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk menikmati pertunjukkan seni tradisional atau atraksi seni lainnya.
Zona C Dermaga, terdapat fasilitas ruang tunggu, kantor pengelola, pusat informasi serta plaza festival nantinya. Zona D kawasan Pantai Marina, adalah area komersial. Dan Zona E Kampung Ujung, merupakan kawasan wisata kuliner.
“Waterfront ini yang akan menjadi pusat dari titik nol pariwisata di Labuan Bajo. Di sinilah nanti lalu lintas penumpang akan masuk dan juga akan ada banyak sekali kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif di ruang publik ini, termasuk juga konser dan bagaimana kita bisa menikmati pemandangan indah dan juga matahari terbenam,” ujar Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga berharap pengelolaan kawasan Waterfront City ini nantinya juga melibatkan masyarakat sekitar, sehingga mereka merasakan langsung dampak dari pengembangan dari destinasi pariwisata super prioritas.
“Mari kita libatkan masyarakat nanti pengelolaannya, agar fasilitas yang dibangun pemerintah ini bisa terus ditata, dikelola, dan dijaga dengan baik dan ujungnya adalah penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan UMKM, dan menuju kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Sandiaga.
Turut mendampingi Menparekraf, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu; Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan; Diektur Utama BPOLBF, Shana Fatina; dan Kepala KSOP III Labuan Bajo, Hasan Sadili.
Pewarta : Nish
Editor : And