Menu

Mode Gelap
Berlatih Mental Penggiat Alam Terbuka Pramuka Peduli Menurut Jukran 230 Tahun 2007 Pramuka Peduli, Apakah Suatu Penegasan Belaka? Pendidikan Dasar, Bekal Pembentuk Paradigma Penggiat Alam Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

Feature · 5 Jan 2022 11:32 WIB ·

Tim Balai Besar KSDA Riau Evakuasi Satwa Owa


Evakuasi Satwa Owa/Ungko ( Hylobates Agilis ) kembali dilakukan Tim Balai Besar KSDA Riau. Kali ini dievakuasi dari Desa Petai, Kec. Singingi Hilir, Kab. Kuantan Singingi.  Foto : Tim admin BBKSDARIAU Perbesar

Evakuasi Satwa Owa/Ungko ( Hylobates Agilis ) kembali dilakukan Tim Balai Besar KSDA Riau. Kali ini dievakuasi dari Desa Petai, Kec. Singingi Hilir, Kab. Kuantan Singingi. Foto : Tim admin BBKSDARIAU

Burangrang.com | Riau – Evakuasi Satwa Owa/Ungko ( Hylobates Agilis ) kembali dilakukan Tim Balai Besar KSDA Riau. Kali ini dievakuasi dari Desa Petai, Kec. Singingi Hilir, Kab. Kuantan Singingi.

Selasa, 28 Desember 2021, Tim Rescue SKW I, mas Sunarko dari klinik satwa Balai Besar KSDA Riau dan Yayasan Cinta Satwa Riau berangkat menuju Desa Petai untuk menindaklanjuti laporan terkait adanya warga (bapak Samsul Bahar) yang melaporkan ingin menyerahkan satwa Owa/Ungko secara sukarela kepada Balai Besar KSDA Riau.

Evakuasi Satwa Owa/Ungko ( Hylobates Agilis ) kembali dilakukan Tim Balai Besar KSDA Riau. Kali ini dievakuasi dari Desa Petai, Kec. Singingi Hilir, Kab. Kuantan Singingi. Foto : Tim admin BBKSDARIAU

Sesampai di desa tersebut  Tim berkoordinasi dengan pak Samsul Bahar. Beliau bercerita bahwa satwa dibeli dari seorang pemburu dikarenakan kasihan melihat kondisinya yang lemah pada tahun 2015. Sejak saat itulah Owa/Ungko menjadi penghuni tetap di ksndang miliknya. Namun begitu belum lama ini Pak Samsul mengetahui bahwa satwa tersebut merupakan salah satu satwa yang dilindungi sehingga beliau berinisiatif untuk menyerahkan kepada pihak Balai Besar KSDA Riau.

Tim segera melakukan pengamatan kondisi satwa tersebut. Satwa dalam kondisi sehat (terawat/bersih), tidak ditemukan cacat atau pun luka dibagian tubuhnya. Jenis kelamin jantan, jinak dan diperkirakan berumur sekitar 6 tahun. Tim dan pak Samsulpun memindahkan satwa tersebut dari kandang miliknya ke kandang evakuasi untuk dibawa ke kandang transit satwa Balai Besar KSDA Riau agar dapat diobservasi sebelum dilepasliarkan.

Tim menghimbau kepada masyarakat Desa Petai untuk tidak memelihara satwa yang dilindungi tanpa ijin (tidak melalui penangkaran/Lembaga Konservasi) dan selalu berkomunikasi dengan Balai Besar KSDA Riau terkait satwa yang dilindungi.

Pewarta : Nish
Editor : And

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Program Liputan Pendakian Gunung Indonesia Explore Media – Burangrang.com

2 Januari 2024 - 16:26 WIB

Liputa Pendakian Gunung

Sepatu 20 Ribu Ungguli Sepatu Gunung Seharga Ratusan Ribu

23 Juni 2022 - 13:33 WIB

Sepatu Gunung Murah Kuat

26 Fakta-fakta Menarik Pendakian Gunung Leuser

7 Juni 2022 - 17:01 WIB

Gunung Leuser

18 Rekomendasi Trekking Organizer Pendakian Gunung Rinjani Terbaik

2 Juni 2022 - 14:57 WIB

Operator Trip, Trekking Organizer

Sail Tidore 2022 Akan Dimeriahkan Puluhan Penerjun TNI AL

24 Mei 2022 - 10:00 WIB

Sail Tidore 2022

Menyoroti Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

20 Mei 2022 - 19:26 WIB

Trending di Kabar